Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan BRI Magetan soal Keluhan Petani Porang yang Kesulitan Dapat KUR

Kompas.com - 05/11/2021, 10:16 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – BRI Cabang Magetan membantah mempersulit pencairan kredit usaha rakyat (KUR) bagi para petani porang.

Kepala Cabang BRI Magetan Irvan Setyawan mengatakan, jumlah petani porang yang mengajukan pinjaman KUR dari CV AWM hanya 26 orang.

Dari puluhan petani yang mengajukan pinjaman itu, sebanyak 14 permohonan telah disalurkan BRI Magetan.

“Dari CV AMM ada 26 (permohonan), kita pilah dari 26, yang kita layani 14. Sebenarnya 50 persen lebih,” kata Irvan saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (4/11/2021) sore.

Irvan menambahkan, belasan permohonan KUR petani porang tersebut ditolak karena berbagai alasan.

Beberapa di antara petani, kata dia, bermasalah dengan pinjaman BRI karena kredit macet. Lalu, ada petani yang sedang mengangsur pinjaman di bank lain atau nasabah bank komersial.

Baca juga: Petani Porang di Magetan Keluhkan Sulitnya Dapat KUR

Terkait pencairan dana KUR yang tidak sesuai dengan pengajuan sebesar Rp 50 juta, Irvan menjelaskan, BRI memiliki perhitungan pencairan dana kredit.

“Orangnya baru pertama kali (menanam porang) kami juga punya hitungan juga. Jangan sampai tiba-tiba macet,” imbuhnya.

Irvan mengaku telah tiga kali dipermasalahkan terkait pinjaman KUR. Padahal, BRI Magetan telah berulang kali menyosialisasikan aturan pengajuan KUR.

Sementara itu, Manager Pemasaran Mikro BRI Magetan Rifky Deas mengatakan, BRI Magetan memiliki kuota KUR mencapai Rp 1 triliun. 

Sampai saat ini, dana KUR yang telah dicairkan BRI Magetan mencapai Rp 700 miliar.

“Kita sosialisasi akhir Bulan September kemarin, dan kita tidak akan mempersulit. Kalau mempersulit, kami sudah keluarkan Rp 700 miliar untuk KUR ,” kata Rifky.

Anggota DPRD Proviinsi Jawa TImur Diana Sasa (baju putih) saat menampung keluhan petani porang di Magetan yang kesulitan emndapakan kucuran KUR melalui BRI.KOMPAS.COM/SUKOCO Anggota DPRD Proviinsi Jawa TImur Diana Sasa (baju putih) saat menampung keluhan petani porang di Magetan yang kesulitan emndapakan kucuran KUR melalui BRI.

Sebelumnya, puluhan petani porang di Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengeluhkan sulitnya mendapatkan kucuran pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari sebuah bank pelat merah.

Koordinator petani porang Magetan Sayidiman mengatakan, pihaknya sudah melakukan tiga kali sosialisasi dengan mengundang perwakilan bank.

Harapannya, supaya pihak bank bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pinjaman KUR bagi petani.

Sayidiman menambahkan, melalui CV Akbar Mulia Abadi yang dipimpinnya, puluhan petani porang juga telah menjalin kerja sama dengan PT Paidi Indo Porang Indonesia untuk teknis penaman, kualitas, serta penjualan hasil porang.

Baca juga: Harga Porang di Jatim Anjlok, dari Rp 10.000 Per Kg Jadi Rp 6.500 Per Kg, Petani: Regulasi Kian Sulit...

Meski demikian kredit yang diajukan puluhan petani sejak tiga bulan lalu sampai saat ini juga belum cair.

“Padahal kami mengejar untuk musim tanam. Kalau molor lagi kualitas porang kami jadi kurang bagus,” imbuhnya.

Sementara itu Purwanto, petani porang asal Magetan, juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan kucuran KUR dari bank. Selain sulit, jawaban petugas bank juga dinilai sangat menyakitkan hati ketika melakukan survei.

“Jawaban petugas yang survei, kami tidak mengurusi porang. Ini kan menyurutkan semangat kami,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Kasus Nenek di Kupang yang Dituduh Santet Diselesaikan Secara Adat

Regional
PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

PDI-P Blora Masih Rahasiakan Caleg yang Isi Kursi DPRD

Regional
2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

2 Pembunuh Penjual Madu Baduy di Serang Banten Ditangkap

Regional
131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com