Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Meninggal akibat Banjir Bandang di Kota Batu Jadi 2 Orang

Kompas.com - 05/11/2021, 06:57 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Korban meninggal akibat banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur, bertambah menjadi dua orang. Hal itu berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu.

Korban pertama yang ditemukan adalah Wiji, warga RT 6 RW 4, Desa Bulukerto, yang ditemukan di Kali Sambong.

Baca juga: Dampak Banjir Bandang di Kota Batu, 21 Bangunan dan 30 Kendaraan Rusak

Sedangkan korban meninggal kedua berjenis kelamin laki-laki berusia sekitar 60 tahun dan belum diketahui identitasnya. Korban itu ditemukan di Dusun Beru.

Korban yang ditemukan dalam kondisi selamat yakni Bayu Agung Setiawan, warga Toyomerto; Saiful, warga Toyomerto; Fainis (31), warga Sumbersari; Linda Ariesta (36), warga Dusun Kajar Kecamatan Bumiaji; Muhoratul Jannah (22), warga Jalan Samadi; dan M Arif (31), warga Jalan LA Sucipto 22/B Malang.

"Kita berduka bahwa ada warga kita yang terkonfirmasi meninggal dunia karena banjir bandang yang terjadi di Kota Batu hari ini. Mudah-mudahan yang meninggal ini diterima oleh Allah," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau penanganan banjir, Jumat (5/11/2021) dini hari.

Proses evakuasi material untuk mencari keberadaan Fery dan anaknya yang dilaporkan terpendam di Dusun Gintung, Desa Bulukerto, akibat banjir bandang di Batu. 
benni indo/suryamalang.com Proses evakuasi material untuk mencari keberadaan Fery dan anaknya yang dilaporkan terpendam di Dusun Gintung, Desa Bulukerto, akibat banjir bandang di Batu.

Baca juga: Seorang Korban Banjir Bandang di Kota Batu Ditemukan Tewas, 4 Masih Dicari

Khofifah menyebutkan, penanganan banjir pada tahap tanggap darurat. Oleh karena itu, dapur umum harus didirikan untuk warga terdmpak banjir.

"Teman-teman, kita sekarang pada tahapan tanggap darurat. Tanggap darurat ini kita berada di posko dapur umum. Dapur umum adalah varian di mana saat tanggap darurat ini memang dibutuhkan," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com