Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sengaja Telan Uang Koin Rp 1.000, Bocah Asal Brebes Ini Terbaring Lemas dan Sulit Makan

Kompas.com - 05/11/2021, 06:14 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - FAZ tampak terbaring lemas. Bocah berusia 6 tahun ini juga kesulitan menelan makanan.

Pasalnya, hampir sebulan ini, uang koin Rp 1.000 tersangkut di tenggorokannya.

"Makannya bubur disuapin pakai sendok," ujar ibu FAZ, Ernawati (27), Rabu (3/11/2021).

Bocah asal Kelurahan Pasarbatang, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ini juga mengalami penurunan berat badan.

Sebelum insiden, berat FAZ 20 kilogram. Kini, bobotnya susut menjadi 16 kilogram.

"Khawatir kondisinya semakin memburuk jika tidak segera mendapatkan tindakan medis," ucapnya.

Baca juga: Telan Uang Koin Rp 1.000, Bocah 6 Tahun Hampir Sebulan Terbaring Lemas, Tak Ada Biaya

Uang koin masih tersangkut di tenggorakan FAZ

Ilustrasi rontgen, biaya rontgenShutterstock Ilustrasi rontgen, biaya rontgen

Bocah laki-laki itu kembali dibawa oleh orangtuanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes, Kamis (4/11/2021),

Direktur RSUD Brebes dr. Rasipin mengatakan, berdasarkan hasil rontgen, uang koin tersebut masih berada di tenggorakan FAZ.

Hal itu membuat FAZ kesulitan menelan makanan.

"Hari ini pasien datang lagi dan setelah dirontgen ulang benda asing masih ada. Namun memang tidak mengganggu sistem pernapasan," ungkapnya.

Rasipin menuturkan, pihaknya memberikan rujukan supaya FAZ dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kariadi, Semarang, Jateng, untuk mengangkat uang koin tersebut.

"Karena di kita alatnya belum ada. Jadi, kita beri rujukan," terangnya.

Baca juga: Bocah yang Telan Koin Rp 1.000 Bakal Dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang

 

Kendala biaya

Ilustrasi uang rupiah SHUTTERSTOCK/AIRDONE Ilustrasi uang rupiah

Sebelumnya, Ernawati dan suaminya, Sandi (29), telah membawa buah hatinya itu ke tiga rumah sakit di Brebes.

"Sudah saya bawa ke tiga rumah sakit. RSUD Brebes, RS Bhakti Asih, dan RS Gunung Jati. Tapi, dokter menyatakan anak saya harus dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang. Karena yang sudah saya datangi tidak memiliki alat untuk mengambil koin logam di tenggorokan," tuturnya, Rabu.

Namun, karena terkendala biaya, orangtua FAZ belum membawa putranya berobat ke Semarang.

Baca juga: Uang Koin Rp 1.000 Bersarang di Tenggorokan Bocah Asal Brebes Ini, Begini Awal Mulanya

"Terus terang saya bingung harus bagaimana. Sedih lihat anak saya kesakitan seperti itu. Biaya juga tidak ada. Saya minta tolong pemerintah agar membantu anak saya," tandasnya.

Meski begitu, bukan berarti orangtua FAZ tanpa upaya.

Demi anaknya bisa segera pulih, Erna dan suaminya sempat mendatangi kantor Dinas Sosial Kabupaten Brebes.

Di sana, Dinas Sosial meminta mereka untuk membuat surat keterangan tidak mampu (SKTM) ke pihak kelurahan.

Baca juga: Bocah 6 Tahun di Brebes Tak Sengaja Telan Koin Rp 1.000, Ini Cerita Sang Ibu

 

Didaftarkan sebagai penerima bantuan

Ilustrasi BPJSShutterstock Ilustrasi BPJS

Kini, orangtua FAZ bisa sedikit bernapas lega.

Pasalnya, pihak Kelurahan Pasar Batang tengah mengurus administrasi agar FAZ bisa terdaftar sebagai penerima bantuan.

Lurah Pasar Batang Kusuma Edi menuturkan, FAZ bakal didaftarkan sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) BPJS Kesehatan.

"Yang bersangkutan memang terdaftar di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial), namun belum terdaftar sebagai PBI BPJS. Sehingga saya masih mengurus sekarang di Dinas Kesehatan," paparnya.

Baca juga: Bertaruh Nyawa Selamatkan Bocah 3 Tahun Saat Kapal Penyeberangan Terbalik, Novandi: Teringat Anak Saya yang Balita

Usai FAZ terdaftar sebagai peserta BPJS, Edi menyatakan dirinya bakal kembali ke RSUD Brebes, lalu membawa bocah tersebut ke RSUP Kariadi Semarang untuk menjalani operasi pengangkatan uang koin.

"Harapan saya hari ini bisa selesai saya kembali ke RSUD untuk selanjutnya berangkat ke Semarang. Karena saya baru tahu sejak semalam, dan pagi-pagi langsung datang ke rumahnya untuk ditangani," sebutnya, Kamis.

Soal biaya operasional kebutuhan FAZ dan keluarganya selama di Semarang, Edi menerangkan bahwa pihaknya akan bergotong-royong dengan para relawan dan dermawan.

Baca juga: Hilang 3 Hari, Bocah 8 Tahun di Samarinda Ditemukan Tewas di Dalam Gorong-gorong

Awal mula FAZ tak sengaja telan koin

Ilustrasi anakshutterstock Ilustrasi anak

Kejadian yang dialami FAZ itu berlangsung sekitar awal Oktober 2021.

Ernawati menceritakan, kala itu anaknya meminta uang kepada dirinya. Akan tetapi, Erna tak memberinya lantaran tidak punya uang.

Beberapa saat kemudian, FAZ tak sengaja menemukan uang koin Rp 1.000 di lantai. Dia sempat memainkan uang koin itu dengan cara dilempar-lempar.

Baca juga: Tak Kunjung Pulang meski Sudah Malam, Bocah di Cilacap Ternyata Tenggelam

Ia melempar-lempar uang itu sambil tiduran.

"Saat mainan dengan cara dilempar tak sengaja masuk ke dalam mulut Fatan hingga tertelan," beber Erna.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com