BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau lokasi banjir yang melanda kawasan permukiman sekitar aliran Sungai Lembu, Desa Kandangan dan Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (4/11/2021).
Banjir terjadi setelah hujan deras dan menyebabkan air sungai meluap pada Selasa (2/11/2021) sore.
Akibat banjir itu, air di sumur rumah 120 kepala keluarga (KK) keruh di Desa Sumberagung.
Baca juga: Curi 30 Potong Baju di Butik Banyuwangi, Aksi Maling Terekam CCTV
Mereka tidak bisa menggunakan sumurnya karena airnya berwarna kuning kecoklatan.
"Saya ingin melihat langsung dan memastikan warga yang terdampak dapat tertangani dengan baik," ungkap Ipuk sembari membagikan sembako kepada warga terdampak, Kamis.
Banjir yang melanda dua desa itu terjadi setelah setelah turun hujan selama kurang lebih tiga jam yang menyebabkan air sungai meluap.
Sebelumnya, selama tiga hari di kawasan perkebunan tersebut juga terjadi hujan yang cukup lebat.
Ipuk mengatakan, penyebab utama banjir karena terjadi sedimentasi di Sungai Lembu sehingga saat diguyur hujan dengan debit air yang tinggi, menyebabkan luapan air ke perkampungan.
Saat kejadian, sekitar 73 kepala keluarga terdampak banjir, dan satu jembatan yang tergerus pada bagian pondasinya.
Ipuk memerintahkan untuk segera melakukan pengerukan di sepanjang Sungai Lembu yang berpotensi mengakibatkan banjir.
"Selain itu, kita juga akan memastikan penyebabnya di hulu, sehingga tidak terjadi proses sedimentasi lagi yang menyebabkan banjir," terang Ipuk.
Ia juga menjanjikan pondasi jembatan yang terkikis banjir akan dilakukan perbaikan.
"Segera kita perintahkan Dinas PU dan Bina Marga untuk melakukan perbaikan. Sembari itu, juga dilakukan normalisasi sungai," katanya.
Hasyim, salah satu warga setempat, menceritakan bahwa banjir menerjang selama empat jam. Air menggenang setinggi 40 centimeter.
"Masuk rumah warga airnya, kami juga harus mengungsikan ternak kami," kata Hasyim.
Baca juga: Satgas Banyuwangi Minta Warga Waspadai Potensi Gelombang Ketiga Covid-19
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PU Pengairan Guntur Priambodo menjelaskan bahwa curah hujan saat itu mencapai 97.
“Tergolong tinggi, ditambah dengan sedimentasi di sungai, akhirnya meluap,” kata dia.
Sudah tiga hari ini sejak banjir, BPBD telah mendistribusikan air bersih ke warga setempat juga menyediakan tangki air di sana untuk kebutuhan warga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.