Pihaknya juga melibatkan masyarakat yang ada di sepanjang aliran sungai sekitar 43 kilometer sampai ke Bendung Gerak Babat untuk membantu penyusuran.
"Mohon doanya mudah-mudahan enam orang korban segera bisa ditemukan," harapnya.
Menurut Nico, insiden itu terjadi akibat derasnya arus.
Sehingga perahu tidak mampu melintasi sungai dan akhirnya terbalik serta tenggelam.
"Dari hasil olah TKP dan saksi yang melihat, penyebabnya adalah arus air yang sangat deras, kemudian perahu melintasi arus tersebut menyebabkan perahu terbalik dan mungkin di antaranya juga korban tidak bisa berenang," jelasnya.
Kapolda bersama pihak-pihak terkait akan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) kepada masyarakat yang akan melakukan penyeberangan.
"Tidak hanya manifes tapi kelengkapan seperti pelampung juga harus dilengkapi sehingga penyeberangan itu bisa memenuhi standar yang telah ditentukan untuk orang bergerak di atas air, keselamatan diutamakan, kegiatan sosial masyarakat juga bisa berjalan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, perahu yang mengangkut sekitar 17 orang penumpang dan 10 unit sepeda motor hendak menyeberangi Sungai Bengawan Solo dari Rengel menuju ke Kanor, Bojonegoro.
Tetapi, di tengah perjalanan penyeberangan itu sekitar pukul 09.30 Wib, tiba-tiba perahu yang dikemudikan Kasiyan (65), warga Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro tersebut terbalik dan tenggelam setelah dihantam derasnya arus sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.