KOMPAS.com – Griya Lansia Husnul Khatimah menjadi perhatian publik setelah kisah nenek Trimah yang dititipkan anak-anaknya di panti jompo itu viral di media soaial.
Panti jompo tersebut berada di Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Nenek Trimah tinggal di panti jompo tersebut sejak 27 Oktober 2021 dan menempati kamar 10.
Ketua Yayasan Griya Lansia Husnul Khatimah, Arief Camra bercerita ia merintis panti jompo tersebut sejak tahun 2019 dan baru dibangun pada Januari 2021.
Baca juga: Alasan Ketua Yayasan Griya Lansia di Malang Unggah Surat Pernyataan Anak yang Titipkan Orangtuanya
Pembangunan Griya Lansia berasal dar donasi masyarakat yang dikumpulkan tiga lembaga yakni Nurul Hayat, Sahabat Yatim Dhuafa dan Galena.
Sejak Juli 2021, panti tersebut mulai merawat lansia. Empat bulan berjalan, ada 60 lansia yang dirawat di panti tersebut.
Arief menegaskan, panti jompo itu dibangun untuk membantu pemerintah menyelesaikan masalah lansia yang ditelantarkan.
"Griya Lansia membantu pemerintah menyelesaikan problem Lansia terlantar agar mereka mendapat kehidupan yang lebih baik," kata Arief melalui pesan tertulis yang dikirim ke Kompas.com, Rabu (3/11/2021).
Baca juga: Ibu Trimah Mendadak Dititipkan ke Panti Jompo oleh Anaknya, Ini Saran Psikolog
Arief tidak menampik unggahan tentang Griya Lansia di Facebook-nya untuk menarik donasi. Menurutnya, yayasannya adalah lembaga amal yang beroperasi dari dana hasil donasi.
Ia mengatakan dalam sebulan, setiap lansia bisa menghabiskan dana Rp 1 juta. Jika ada 60 orang, maka kebutuhan merawat lansia mencapai Rp 60 juta dalam sebulan.
Besaran biaya tersebut masih belum termasuk biaya perawatan fasilitas Griya Lansia yang memiliki 18 kamar, tiga bangsal, area taman dan honor bagi empat perawat yang bertugas.
“Sebab Griya Lansia ini ladang amal bersama, bukan milik perorangan. Siapa saja boleh ikut beramal, membantu lansia," kata Arief.
"Merawat lansia itu pekerjaan terberat diantara yang berat. Maka butuh support publik agar tidak ada manusia yang tinggal di sampah, di kolong jembatan dan lain-lain," tambahnya.
Nurhadi, penanggung jawab Griya Lansia mengatakan lansia yang dirawat di fasilitas tersebut harus memenuhi sejumlah persyaratan.
Pertama, lansia tersebut benar-benar dalam kondisi terlantar dan tidak ada yang merawat.