SAMARINDA, KOMPAS.com – Akun Instagram (IG) Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kalimantan Timur, (Kaltim) tiba-tiba diserbu ribuan komentar miring dari warganet.
Pangkal persoalan karena akun tersebut, @bemkmunmul mengunggah sebuah poster seruan aksi bertuliskan “Kaltim Berduka–Patung Istana Merdeka Datang ke Samarinda” disertakan foto Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Selasa (2/11/2021).
Di hari sama, Ma'ruf melakukan kunjungan kerja ke Samarinda dengan sejumlah agenda. Ia bersama rombongan tiba di Bandara APT Pranoto Samarinda, sekitar 08.57 Wita menggunakan pesawat Kepresidenan Boeing Business Jet 2 (BBJ-2).
Baca juga: Demo Mahasiswa Saat Wapres Datang ke Samarinda Dibubarkan Polisi
Ma'ruf mengenakan batik oranye dan kopiah hitam didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama beberapa pejabat lainnya.
Pantuan Kompas.com, hingga Rabu (3/11/2021) pukul 16.56 Wita, sebanyak 10.548 komentar menghujani unggahan poster akun BEM KM Unmul itu.
Beragam komentar yang menghujani unggahan itu berisi kritikan hingga cacian. Kompas.com mengutip secara acak beberapa komentar nitezen.
Akun @sartikanovianti misalnya, menulis “mau kritis silahkan, tapi ada adabnya”. Akun lain @fahrudinaliachmad, “katanya calon manusia beradab, kok gini amat diksinya”.
Komentar miring lain bernada cacian misalnya, akun @okkyirminasasafitri, menulis “miris ngakunya mahasiswa tapi kelakuan bobrok dan goblok sama sekali ga ada etika”.
Komentar serupa ditulis akun @bung.ramahakadin “BEM asu (anjing dalam Bahasa Jawa) manusia tak beradab”.
Baca juga: Pimpin Rapat dengan Forkopimda di Kaltim, Wapres Ingatkan soal Pungli
Bahkan, akun resmi Instagram @pemprov_kaltim ikut komentar “adab di atas ilmu, sedih mimin (admin)”.
Presiden BEM KM Unmul, Abdul Muhammad Rachim tak ambil pusing dengan komentar hinaan atau cacian nitezen.
“Lebih banyak (komentar) cacian terutama akun-akun palsu yang mengatakan kami tidak tahu adab dengan kalimat yang tak beradab pula. Saya tidak terlalu menanggapi,” kata dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (3/11/2021).
Namun, lanjut Rachim, jika komentar kritikan, ia mengaku menerima dengan baik, sebab ada nilai dan hal yang bisa dijadikan masukan dan perbaikan.
“Kami sama sekali tidak bermaksud menghina pribadi beliau, beliau pun sangat kami hormati sebagai ulama, namun kami wajib mengkritisi beliau sebagai wakil presiden,” jelas dia.
Satu hal yang ia tekankan, kata dia, dalam unggahan poster tersebut ada kata Kaltim berduka.