KOMPAS.com – Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Kukuh S Ahmad mengatakan, saat ini pihaknya menggandeng Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk memberikan pembinaan kepada para pelaku usaha di Jabar.
Tujuannya, kata dia, adalah untuk mempercepat proses penerbitan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi sejumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jabar.
“Di provinsi Jabar ada sekitar 181 UMKM yang diharapkan bisa menjadi role model bagi pelaku usaha lain,” terang Kukuh dikutip dari keterangan pers resminya, Rabu (3/11/2021).
Ia melanjutkan, BSN bahkan sudah membuka kantor layanan teknis sebagai hub atau penghubung UMKM di Jabar.
Baca juga: Lewat Citarum Harum, Pemprov Jabar Harapkan Dapat Turunkan Emisi Gas CO2 di Indonesia
Adanya hub tersebut ditujukan sebagai wadah untuk memfasilitasi para pelaku usaha memperoleh informasi dan pendampingan dalam proses pengajuan SNI.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mempercepat penerbitan SNI lewat daring atau online single submission (OSS),” terangnya.
Lewat cara tersebut, para pelaku usaha bisa langsung mendapatkan hak menggunakan SNI bina UMKM. Bahkan per Oktober 2021, sudah ada sekitar 7.000 pendaftar yang tercatat mengikuti program ini.
“Semuanya tidak dikenakan biaya sama sekali alias gratis. Pendaftar ini kebanyakan dari sektor pangan,” tutur Kukuh.
Baca juga: Pengelolaan Keuangan Makin Sulit Akibat Regulasi SIPD, Pemkab Fakfak Minta Bantuan Pemprov Jabar
Sebagai informasi, pernyataan itu disampaikan Kukuh dalam acara Bulan Mutu Nasional (BMN) 2021 di Trans Luxury Hotel, Rabu.
Dalam agenda tersebut, BSN turut melaksanakan launching aplikasi sistem informasi SNI Bina UMK, penyerahan sertifikat SNI kepada 13 UMKM di Jabar, serta penyerahan sertifikat kepada 11 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) di Jabar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.