PEKANBARU, KOMPAS.com - Anak-anak dilarang bermain di lokasi banjir yang melanda permukiman warga Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai, Riau.
Larangan itu keluar setelah adanya seorang anak tewas tenggelam di lokasi banjir.
Sehari sebelum adanya korban jiwa, setiap sore lokasi banjir baik di Kelurahan Bumi Ayu maupun di Kelurahan Bukit Datuk, sangat banyak warga bermain air, terutama anak-anak.
Mulai dari balita hingga remaja membuat bencana banjir itu seperti objek wisata.
Bahkan, ada yang membawa pelampung untuk bermain di lokasi banjir, dan ada juga yang loncat dari atas jembatan.
Pasca adanya seorang anak yang tewas tenggelam, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, TNI dan Polri, melarang anak-anak bermain di lokasi banjir.
Baca juga: Kondisi Banjir di Dumai Hari Kelima, Air Mulai Surut, Ekskavator Dikerahkan untuk Keruk Sungai
Senin (1/11/2021) sore, sejumlah petugas BPBD Kota Dumai menyusuri permukiman warga yang banjir untuk mengimbau warga agar mengawasi anak-anaknya.
Sore itu memang sudah tak ada lagi terlihat anak-anak yang bermain di lokasi banjir.
Beberapa anak-anak yang ditemui petugas hanya melintasi banjir untuk pergi ke rumahnya.
Baca juga: Banjir Landa Dumai, Lebih dari 4.000 Jiwa Terdampak
Anak-anak dilarang bermain di lokasi banjir
Rustam Effendi, selaku Koordinator Lapangan (Korlap) BPBD Kota Dumai mengatakan, larangan bermain di lokasi banjir demi keselamatan warga.
"Kita tidak mau ada lagi korban jiwa di lokasi banjir ini. Makanya, kita melakukan penyisiran untuk melarang anak-anak bermain di lokasi banjir," ujar Rustam saat diwawancarai Kompas.com, Selasa (2/11/2021).
Selain itu, pihaknya juga meminta para orang tua mengawasi anak-anaknya dari bencana alam itu.
"Banjir belum surut total, maka kami imbau warga berhati-hati dan tetap waspada serta mengawasi anak-anak," kata Rustam.