Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah SD yang Viral Tendang Nenek di Pati Alami Trauma, Dinsos Beri Pendampingan

Kompas.com - 02/11/2021, 19:04 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PATI, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Muhtar mengatakan, kondisi pelajar SD yang menendang dan memaki neneknya mengalami trauma pasca-videonya viral di media sosial.

Muhtar menyampaikan, video yang menampilkan aksi kekerasan bocah laki-laki itu terhadap nenek dari ibunya tersebut sengaja didokumentasikan dan disebarluaskan oleh tetangganya.

Kemungkinan perekam habis kesabaran karena sering melihat perlakuan kasar bocah tersebut.

"Ya agak trauma dan dampaknya neneknya lagi yang jadi sasaran, karena dikira neneknya yang menjadikan orang lain tahu hingga viral," kata Muhtar saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/11/2021).

Baca juga: Video Pelajar SD di Pati Tendang Neneknya Viral, Ini Penjelasan Dinas Sosial

Saat ini, kata Muhtar, tim Dinsos Kabupaten Pati sudah diterjunkan untuk melakukan pendampingan serta mencarikan solusi penanganannya.

Salah satu faktor yang melatarbelakangi perilaku tak pantas siswa SD berusia 10 tahun ini karena kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orangtua.

Kedua orangtuanya bocah itu sudah lama berpisah dan ia terpaksa tinggal berdua dengan neneknya.

"Kami lakukan pendampingan sesuai dengan kondisi mental atau psikologis, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan anak. Besok pagi kami agendakan rakor dengan pihak-pihak terkait," jelas Muhtar.

Input bansos

Dinsos Kabupaten Pati, sambung Muhtar, juga akan mengupayakan akses bantuan sosial (bansos) untuk keluarga pelajar SD tersebut terutama neneknya lantaran kondisi perekonomiannya yang susah.

"Kami akan fasilitasi bansos dan bantuan lainnya untuk keluarganya. Neneknya usia 58 tahun dulu jualan makanan di Rembang, sekarang tak kerja dan ibunya kerja di Semarang. Ini sudah kami input untuk bisa mendapatkan bansos BPNT dan PKH," pungkas Muhtar.

Baca juga: Video Pelajar SD di Pati Tendang Neneknya Viral, Ini Penjelasan Dinas Sosial

Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah berkaus dan bercelana pendek oranye berbuat kasar terhadap seorang wanita tua viral di media sosial baru-baru ini.

Vdeo amatir berdurasi 18 detik itu memperlihatkan anak lelaki kurus tersebut menghampiri perempuan renta yang tengah menjemur pakaian di halaman depan rumahnya.

 

Bocah yang menenteng senjata tajam tersebut terlihat membentak hingga menendang beberapa kali orangtua tersebut.

Di akhir video, bocah tersebut kembali menendang hingga memaki wanita tua itu yang berlari masuk ke rumah meninggalkannya.

Dalam postingan video tersebut juga disertai keterangan yang menyebutkan peristiwa tak pantas tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pati dr Muhtar mengatakan, bocah laki-laki yang ada dalam video tersebut saat ini masih duduk di kelas 5 bangku Sekolah Dasar (SD).

Sementara wanita tua yang menerima perlakuan kasar tersebut tak lain adalah nenek kandungnya dari sang ibu.

"Sudah kami respons dan tindaklanjuti. Hari ini saya dan pihak terkait sudah datangi ke rumah neneknya dan pelajar SD tersebut," kata Muhtar saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Senin (1/11/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com