Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Kakek di Ponorogo tiba-tiba Jatuh dan Meninggal Saat Antre Memperbaiki Kunci

Kompas.com - 02/11/2021, 17:52 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com- Seorang kakek meninggal mendadak saat mengantre memperbaiki kunci di salah satu kios tukang kunci di Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (2/11/2021).

Diduga Sudijono, warga Kelurahan Banyudono, Kecamatan Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo itu meninggal lantaran serangan jantung.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Lansia Baru 17 Persen, Pemkab Ponorogo Terjunkan Nakes ke Desa

Kapolsek Ponorogo, AKP Haryo Kusbintoro yang dikonfirmasi menyatakan korban memiliki riwayat penyakit jantung sebelum ditemukan meninggal mendadak di salah satu kios tukang kunci.

“Informasi dari keluarga, korban memiliki riwayat penyakit jantung. Putra korban dua-duanya merupakan dokter,” ujar Haryo.  

Tiba-tiba jatuh saat menunggu

Haryo menuturkan peristiwa itu berawal saat korban datang ke tukang kunci untuk memperbaiki kunci rumahnya yang rusak.

Sambil menunggu proses perbaikan kuncinya yang rusak, pensiunan PNS itu duduk di tempat antrean.

Beberapa saat kemudian tiba-tiba korban jatuh tersungkur.

“Sekitar lima menit kemudian korban jatuh tersungkur. Setelah diperiksa ternyata korban sudah dinyatakan meninggal,” kata Haryo.

Baca juga: Tak Perhatikan Jalan Saat Belok Kanan, Seorang Pelajar di Ponorogo Tewas Tertabrak Pikap

Warga yang melihat kondisi itu berinisiatif melaporkan kasus itu ke polisi.

Namun saat polisi tiba di lokasi kejadian, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Baca juga: Gara-gara Bakar Sampah di Pekarangan, Sebuah Rumah di Ponorogo Terbakar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com