Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Sering Terima Keluhan Parkir "Nuthuk" dari Warga lewat Medsos

Kompas.com - 02/11/2021, 17:29 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku sering menerima keluhan dari warga soal petugas parkir nuthuk atau menarik tarif melebihi ketentuan.

Keluhan warga itu dia sampaikan dalam acara Pembinaan dan Pembekalan Teknis Pengelola dan Petugas Parkir dengan tema "Parkir Ramah Lebih Berkah" di Grand HAP Hotel Solo, Jawa Tengah, Selasa (2/11/2021).

Gibran mengatakan, apa yang disampaikannya itu bukan mencari kesalahan karena keluhan yang dia terima bukan hanya masalah parkir. Namun, juga permasalahan lainnya di Solo.

"Saya bukan cari-cari kesalahan. Tapi untuk perbaikan kita semua. Setiap hari saya menerima banyak masukan. Bukan masalah parkir saja, tapi semua masalah di Solo," kata Gibran.

Baca juga: Juru Parkir Nuthuk di Yogyakarta Dihukum Bayar Denda Rp 500.000

Putra sulung Presiden Jokowi ini mengatakan, keluhan-keluhan itu disampaikan warga melalui akun media sosial (medsos) pribadinya.

Gibran mengungkapkan, ada banyak keluhan yang dia terima terkait dengan masalah parkir nuthuk.

Namun, dia hanya menyebutkan beberapa contoh yakni di timur Alun-alun Utara Keraton Solo dan Kawasan Singosaren.

Dari laporan yang masuk petugas parkir tersebut menarik tarif melebihi ketentuan. Selain itu pelayanan petugas parkir tidak ramah dan terkesan arogan.

"Sebenarnya masih banyak sekali masukan warga terkait dengan parkir yang masuk kepada saya," kata suami Selvi Ananda.

Gibran meminta para petugas parkir di Solo dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Dengan pelayanan yang baik, maka masyarakat akan merasa nyaman dan aman.

"Para petugas parkir harus pakai seragam dan tarifnya yang sesuai. Jangan sampai kejadian-kejadian seperti itu terulang lagi," ungkap dia.

Baca juga: Patok Tarif Rp 30.000 Tiap Kendaraan, Juru Parkir Nuthuk Ditangkap

Lebih jauh, Gibran pun mengingatkan kepada semua petugas parkir yang ikut dalam bimbingan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan karena mereka rentan terhadap penularan Covid-19.

"Selama bertugas gunakan masker meskipun saat ini sudah memasuki PPKM Level 2," kata Gibran.

Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Solo, Henry Satya Negara mengatakan, telah menindak oknum petugas parkir nakal yang menarik tarif tidak sesuai dengan ketentuan.

Penindakan itu dia lakukan dengan cara melubangi kartu tanda anggota jika kedapatan melakukan pelanggaran.

Jika dilakukan sampai tiga kali, maka petugas parkir dikeluarkan dan kartu tanda anggota akan ditarik.

"Peringatan pertama kartu tanda anggota kita lubangi satu. Ini sesuai dengan Perda 1 Tahun 2013. Melakukan pelanggaran kedua kita lubangi dua KTA-nya. Sampai melakukan tiga kali kita cabut KTA dan petugas parkir tidak boleh bekerja lagi," terang dia.

Henry menyebutkan, sampai dengan saat ini jumlah petugas parkir di Solo yang tercatat dan terdaftar dalam KTA ada sebanyak 2.500 orang.

Mereka terus diberikan pembinaan dan pembekalan teknis dengan tujuan mereka dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com