Polisi menduga, EN mulai menulis catatan harian beberapa pekan sebelum penganiayaan.
Catatan itu diduga dibaca suaminya hingga berujung penganiayaan yang mengakibatkan EN kehilangan nyawa.
Penjual jamu keliling itu mulai menulis catatan harian setelah berkenalan dengan pria asing dan menjalin hubungan dekat.
Yudho mengatakan pelaku S diduga pertama kali membuka diari istrinya sekitar 10 hari sebelum kejadian.
"Ada kalimat 'you my wife' disertai terjemahan 'kamu istriku' itu dipahami pelaku dan membuatnya cemburu," ujar Yudho kepada Kompas.com.
S membuka diari itu, kata Yudho, karena EN sering terlihat sedang berbicara di telepon melalui saluran WhatsApp dalam Bahasa Inggris sambil membawa buku diari tersebut.
Baca juga: Akhir Kisah Perempuan Penjual Jamu, Tewas oleh Pukulan Penumbuk Ramuan
Polisi, kata Yudho, menduga EN berkenalan dengan seorang pria asing dari luar negeri yang dia kenal dari media sosial.
Pria tersebut, lanjutnya, diduga seseorang dari negara yang bahasa sehari-harinya adalah Bahasa Arab.
Namun karena EN tidak bisa berbahasa Arab, ujarnya, keduanya menggunakan Bahasa Inggris untuk berkomunikasi.
Yudho mengatakan, selain berfungsi sebagai sebuah catatan harian, EN juga menggunakan buku diari itu sebagai pengingat ungkapan-ungkapan dalam Bahasa Inggris yang akan dia gunakan saat berkomunikasi verbal melalui telepon atau teks dengan pria itu.
Baca juga: Khawatir Tak Bisa Habiskan Jatah 70.000 Dosis Vaksin Pfizer, Kabupaten Blitar Ambil Separuhnya