Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Mediasi, Bupati Maluku Tengah Minta Warga Tak Terprovokasi Bentrok Sengketa Tanah 2 Desa

Kompas.com - 02/11/2021, 14:13 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

 AMBON,KOMPAS.com - Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua meminta warga Desa Tamilow dan Sepa yang terlibat bentrok agar dapat menahan diri dan menghindari provokasi yang dapat memperburuk situasi.

“Saya imbau warga kedua desa agar dapat menahan diri,” kata Abua kepada Kompas.com, Selasa (2/11/2021).

Untuk mengantisipasi bentrok susulan, saat ini ratusan aparat gabungan TNI-Polri sudah dikerahkan ke perbatasan kedua desa.

Baca juga: Luka Terkena Panah, Satu Korban Bentrok di Maluku Tengah Dievakuasi Lewat Jalur Laut

Menurut Abua, kondisi keamanan di kedua desa saat ini sudah semakin membaik.

Meski begitu warga kedua desa masih menutup jalan dan melakukan razia.  

“Untuk sementara jalan-jalan masih palang, ya itu biasalah masih pele-pele (palang) jalan. Tapi pergerakan dari Brimob dan TNI sudah melakukan pengamanan aparat sudah ada, antisipasi jangan sampai ada saling serang,” ungkapnya.

Ia memastikan, setelah situasi benar-benar mereda, pemerintah Kabupaten Maluku Tengah akan mengundang kedua belah pihak yang terlibat bentrok untuk duduk bersama guna mencari solusi pemecahan masalah yang mereka hadapi.

“Tetap harus dimediasi, dan itu akan kita lakukan segera,” kata Abua.

Dua warga desa bertetangga di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah terlibat bentrokan di perbaatasan kedua desa, Senin (1/11/2021). Dalam bentrokan tersbeut satu warga tewas dan sembilan lainnya terlukaTangkapan layar Dua warga desa bertetangga di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah terlibat bentrokan di perbaatasan kedua desa, Senin (1/11/2021). Dalam bentrokan tersbeut satu warga tewas dan sembilan lainnya terluka

Bentrok antara warga Desa Tamilow dan Sepa, Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah pecah di perbatasan kedua desa pada Senin (1/11/2021).

Bentrokan kedua desa tersebut dipicu oleh saling klaim atas batas tanah di perbatasan kedua desa bertetangga tersebut.

Dalam bentrokan itu kedua warga saling serang dengan menggunakan parang, tombak dan panah.

Baca juga: Ratusan Orang di Maluku Menyerang dengan Panah karena Sengketa Tanah, 1 Warga Tewas dan 9 Terluka

Polisi yang berusaha menghalau kedua kelompok warga sempat mengeluarkan tembakan peringatan dan gas air mata, namun massa tetap bentrok.

Dalam bentrokan itu seorang warga meninggal dunia dan sembilan lainnya luka-luka terkena panah.

Belasan sepeda motor warga dan dua rumah milik warga yang berada di kebun juga dibakar massa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Pj Gubernur Fatoni Ajukan 6 Ranperda Provinsi Sumsel

Regional
Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Anak Mantan Bupati Sragen Daftar Pilkada 2024: Maju Lewat Demokrat, Lulusan Luar Negeri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Aparat Desa di Nagekeo NTT Tenggelam Saat Memanah Ikan di Laut, hingga Kini Belum Ditemukan

Regional
Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Gamelan Berusia Ratusan Tahun di NTB Dicuri, Pelaku Masih Diburu

Regional
Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com