Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Maluku, Berawal 2 Desa Saling Klaim Batas Tanah, 1 Tewas dan 9 Terluka

Kompas.com - 02/11/2021, 12:34 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com- Warga Desa Sepa dan Tamilow di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah terlibat bentrokan di perbatasan kedua desa, Senin (1/11/2021).

Bentrokan dipicu saling klaim terhadap batas tanah di perbatasan kedua desa itu.

Akibatnya, seorang warga meninggal dunia dan sembilan lainnya terluka.

Baca juga: Mengaku Diajak Jalan-jalan Ternyata Dititipkan ke Panti Jompo, Trimah: Tadinya Bilang Perginya Dekat

Saling klaim batas tanah

Kapolres Maluku Tengah, AKBP Rositah Umasugi mengatakan, bentrokan terjadi setelah pemerintah kedua desa, tim Komisi dari DPRD Maluku Tengah bersama aparat kepolisian mengecek batas wilayah yang disengketakan oleh kedua desa bertetangga tersebut.

Selain mengecek batas-batas wilayah yang disengketakan kedua desa, tim juga ikut mengecek tanaman milik warga salah satu desa yang ditebang orang tak dikenal di perbatasan kedua desa tersebut.

“Jadi persoalannya ini terkait saling klaim batas tanah di perbatasan kedua desa yang disengketakan,” kata Rositah kepada Kompas.com via telepon seluler, Selasa (2/11/2021).

Akibat saling klaim atas batas wilayah di perbatasan kedua desa, ketegangan kedua warga pun memuncak hingga akhirnya terjadi bentrokan.

Baca juga: Dalam 9 Bulan, 29 Polisi di Maluku Dipecat Secara Tidak Hormat

Sekelompok warga lepaskan anak panah

Menurut Rosita saat ketegangan terjadi, sekitar 100 warga tiba-tiba muncul dari perbukitan.

Kelompok itu langsung melepaskan anak panah kepada salah satu kelompok warga yang sedang berhadap-hadapan di perbatasan kedua desa.

“Jadi ada satu warga meninggal dunia itu kena parang dan sembilan lainnya itu luka karena terkena panah,” ujarnya.

Baca juga: Janji Sandiaga di Desa Wisata Ngilngof Maluku: Perbaikan Jaringan Internet

 

Sempat dihalau aparat dengan gas air mata

Dia menjelaskan, aparat kepolisian yang saat itu berada di lokasi kejadian sempat menghalau warga dua desa yang saling serang dengan melepaskan tembakan peringatan hingga gas air mata.

Namun warga yang terlibat bentrokan tidak peduli dan tetap saling serang.

“Kita berada di tengah dan kita halau satu kelomok serang kita pukul mundur begitu seterusnya sampai kita keluarkan tembakan peringatan dan gas air mata tapi ya kita orang Ambon ini kan kalau cuma tembakan peringatan ke atas tidak ada yang peduli,” ungkapnya.

Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan Republik Maluku Selatan

Rositah menambahkan salah seorang warga sempat terjebak dalam bentrokan itu. Beruntung polisi segera melindunginya dari amukan massa.

“Pas kejadian itu ada satu warga yang terkepung di lokasi kejadian akhirnya anggota tutup (lindungi) dia, kalau tidak sudah dihabisi,” ujarnya.

Selain korban tewas dan luka-luka dalam bentrokan itu, dua rumah, kebun, hingga belasan sepeda motor ikut dirusak. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com