Dia menjelaskan, aparat kepolisian yang saat itu berada di lokasi kejadian sempat menghalau warga dua desa yang saling serang dengan melepaskan tembakan peringatan hingga gas air mata.
Namun warga yang terlibat bentrokan tidak peduli dan tetap saling serang.
“Kita berada di tengah dan kita halau satu kelomok serang kita pukul mundur begitu seterusnya sampai kita keluarkan tembakan peringatan dan gas air mata tapi ya kita orang Ambon ini kan kalau cuma tembakan peringatan ke atas tidak ada yang peduli,” ungkapnya.
Baca juga: Latar Belakang Pemberontakan Republik Maluku Selatan
Rositah menambahkan salah seorang warga sempat terjebak dalam bentrokan itu. Beruntung polisi segera melindunginya dari amukan massa.
“Pas kejadian itu ada satu warga yang terkepung di lokasi kejadian akhirnya anggota tutup (lindungi) dia, kalau tidak sudah dihabisi,” ujarnya.
Selain korban tewas dan luka-luka dalam bentrokan itu, dua rumah, kebun, hingga belasan sepeda motor ikut dirusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.