Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembok yang Tutup Akses Rumah Warga Dibongkar, Ridwan: Alhamdulillah, Sudah Ada Jalan

Kompas.com - 02/11/2021, 11:47 WIB
Muchlis,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA,KOMPAS.com - Pasangan suami istri di Surabaya, Jawa Timur, Muhammad Ridwan dan Sholichah, kini bisa bernapas lega.

Mereka kini memiliki akses untuk keluar masuk rumah setelah sebelumnya akses tersebut sempat ditutup oleh dua tetangganya.

Pemberian akses tersebut dilakukan usai mediasi di kantor Kelurahan Rungkut Menanggal, Kecamatan Gununganyar, Surabaya, Senin (1/11/2021) sore.

Baca juga: Akses ke Rumah Warga Ditutup Tembok oleh Tetangganya, Wakil Wali Kota Surabaya Turun Tangan hingga Akan Dibongkar

Jalan selebar semeter

Salah satu poin hasil kesepakatan menyebutkan, keluarga Ridwan bisa melewati jalan darurat yang sudah dibongkar oleh pihak tetangganya.

Jalan tersebut memiliki lebar satu meter di sisi kiri depan rumah Ridwan.

"Alhamdulillah tadi pagi sudah dibongkar temboknya, sudah ada jalan ini satu meter," ucap Ridwan saat ditemui di rumahnya, Selasa (2/11/2021).

Ridwan bersyukur dan berterima kasih pada pihak-pihak yang membantu menyelesaikan persoalannya.

"Hasil musyawarahnya kemarin sudah selesai. Kita berharap ini selesai dan kembali seperti semula, kita makasih banyak," ucap Ridwan.

Baca juga: Wakil Wali Kota Surabaya soal Akses Rumah Ridwan Ditembok Tetangga: Jangan Egonya yang Main

Berharap kembali rukun

Muhammad Ridwan (37) dan Istrinya Sholichah (35) Saat Bercerita pada Kompas.Com Terkait Jalan Menuju Rumahnya di Bangun Tembok Oleh kedua Tetangganya, Senin (01/11/2021).KOMPAS.COM/MUCHLIS Muhammad Ridwan (37) dan Istrinya Sholichah (35) Saat Bercerita pada Kompas.Com Terkait Jalan Menuju Rumahnya di Bangun Tembok Oleh kedua Tetangganya, Senin (01/11/2021).

Hal senada juga disampaikan oleh istri Ridwan, Sholichah. Dia berharap kembali rukun dengan para tetangganya.

Wanita yang kerap disapa Shol itu mengatakan bahwa dia akan memiliki jalan lagi seperti semula.

Posisinya tepat di arah bangunan kamar rumah tetangganya, T. Proses pembongkaran untuk membuka akses ke rumahnya akan dilakukan selama tiga hari.

"Di ujung situ sudah ada jalan darurat untuk kami bisa jalan lagi. Kemarin dikasih waktu tiga hari untuk dibongkar. Tadi sudah pagi sudah ada jalan," kata Shol.

Baca juga: Mengaku Diajak Jalan-jalan Ternyata Dititipkan ke Panti Jompo, Trimah: Tadinya Bilang Perginya Dekat

 

Ilustrasi mediasiSHUTTERSTOCK Ilustrasi mediasi
Kasatgas Linmas Kelurahan Menanggal Tomy Waluyo mengatakan, warga dari RT 05 RW 01 itu telah menyepakati keputusan bersama yang disaksikan oleh jajaran pejabat Pemkot Surabaya.

Tomy juga tidak mengetahui secara terperinci duduk persoalan keluarga Ridwan yang melibatkan dua tetangganya, T dan HA.

Yang dia ketahui, bagian depan rumah Ridwan tiba-tiba langsung ditutup dengan tembok oleh tetangganya.

"Takutnya ada persoalan pribadi saya kurang paham. Jalan menuju rumahnya Ridwan ditutup oleh tetangga depan rumahnya itu kemudian HA ini ikut-ikutan tutup," kata Tomy.

Baca juga: Air Mata Trimah, Dititipkan ke Panti Jompo oleh Anak-anaknya: Semoga Mereka Ingat Masih Punya Orangtua

Tomy menjelaskan, ada empat poin kesepakatan yang harus segera dijalankan oleh pihak terkait agar persoalan tersebut tidak berkepanjangan.

Salah satu poin yang mendesak adalah pihak keluarga T harus segera membongkar tembok yang menjadi akses jalan masuk keluarga Ridwan.

"Semuanya tidak merasa keberatan untuk memberikan akses jalan kepada keluarga Ridwan tanpa menjadi hak milik siapa pun, itu hasilnya tadi," ungkap Tomy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com