Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Wisata di DIY Kembali Dibuka, Pedagang Kembali Bisa Cicil Utang

Kompas.com - 01/11/2021, 19:22 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Uji coba pembukaan kawasan wisata di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah beberapa pekan terakhir. Hal itu membawa angin segar bagi pelaku wisata.

Pemilik rumah makan seafood di Pantai Depok Dardi Nugroho mengaku senang karena sejak 3 Juli 2021 kawasan wisata ditutup dan baru dibuka untuk uji coba pertengahan pada Oktober 2021.

"Senang, kita sudah hampir satu tahun lebih terpuruk karena objek wisata ditutup bahkan pintu masuk objek wisata sehingga sama sekali tidak ada tamu beberapa bulan lalu," kata Dardi saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Senin (1/11/2021).

Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, Pemkot Surabaya Jadikan Jalan Tunjungan sebagai Kawasan Wisata

Diakuinya, meski belum begitu normal, tetapi pemasukan sudah mulai dirasakan, karena sudah banyak wisatawan yang berkunjung.

"Sudah bisa mencicil utang di perbankan. Ndak dikejar-kejar lagi oleh bank untuk membayar tagihan," kata Dardi.

Penjual aneka makanan ringan dan minuman di Pantai Parangkusumo Parmi mengakui hal serupa.

Apalagi saat ini dia bisa mencicil hutang dan yang terpenting membiayai cucunya bersekolah.

"Yang jelas gini mas, kalau kemarin masih sepi banget dan sekarang ya agak mendingan. Terutama untuk cucu yang masih sekolah," kata Parmi.

Baca juga: PPKM Level 4 Belum Berakhir, Pantai Parangtritis Yogyakarta Diserbu Ribuan Wisatawan

Hal yang paling disyukurinya yakni cucunya bisa kembali ke sekolah, dan tidak lagi daring. Kini dia memindahkan cucunya di sekolah berbasis pondok.

"Di pondok itu biayanya agak berat karena SD IT (Islam Terpadu), tapi tidak apa-apa yang penting sekarang sudah ada pemasukan dan bisa untuk bayar sekolah," kata Parmi.

Sementara Kepala Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi, Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi mengatakan, Uji coba pembukaan objek wisata mulai 20-31 Oktober 2021 sebanyak 88.949 wisatawan dengan PAD mencapai Rp 864 juta.

Wisatawan masih didominasi Pantai Parangtritis dan Pantai Depok (pantai wilayah timur) menyusul Pantai Samas hingga Pantai Baru (pantai wilayah barat) dan Goa Selarong.

"Pantai Parangtritis dan Pantai Depok selama ini memang penyumbang banyak PAD dari sektor pariwisata di Bantul," kata Markus.

Markus menjelaskan, pemberlakuan ganjil-genap di obyek wisata Kabupaten Bantul, mulai Jumat sampai Minggu.

Baca juga: PPKM Darurat di Bantul, Jalan Imogiri Barat dan Parangtritis Ditutup 24 Jam

Sementara untuk obyek wisata di Kawasan Hutan Pinus Mangunan sama seperti di Kawasan Parangtritis.

Pemberlakuan aturan tersebut berlaku mulai Jumat pukul 12.00 WIB hingga Minggu pukul 18.00 WIB.

"Nanti akan ada petugas yang melakukan pengawasan di jalur masuk obyek wisata," kata Markus.

Dikatakannya, perbedaan ganjil genap di kawasan wisata yang berada di barat dan timur, untuk membagi rata kunjungan wisata, dan mengurangi kerumunan.

"Agar wisatawan yang tidak bisa masuk Parangtritis bisa berkunjung ke kawasan barat (Pantai Depok dan sekitarnya). Selain itu untuk mengurangi kerumunan di destinasi wisata," kata Markus.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 1 November 2021

Disinggung mengenai aplikasi PeduliLindungi, Markus mengatakan, sudah ada 17 obyek wisata.

Wisatawan diwajibkan untuk melakukan scan QR code sebelum masuk obyek wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Air Terjun Lubuk Hitam di Padang: Daya Tarik, Keindahan, dan Rute

Regional
Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Regional
Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Nasib Pilu Siswi SMP Diperkosa Ayah Kandung Usai Mengadu Dicabuli Kekasihnya

Regional
Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Viral, Video Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil PLN, Ini Kejadian Sebenarnya

Regional
Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Detik-detik TKW Asal Madiun Robohkan Rumah Hasil Kerja 9 Tahun di Hongkong

Regional
Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Menanti Pemekaran Indramayu Barat, Antara Mimpi dan Nyata

Regional
Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Pelaku Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Ditangkap, Sempat Kabur ke Ngawi

Regional
Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah, PJ Walikota Tanjungpinang Belum Diperiksa

Regional
Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Anggota Timses di NTT Jadi Buron Usai Diduga Terlibat Politik Uang

Regional
Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Pedagang di Mataram Tewas Diduga Ditusuk Mantan Suami di Kamar Kosnya

Regional
Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Pengurus Masjid Sheikh Zayed Solo Sempat Tolak Ratusan Paket Berbuka Terduga Penipuan Katering

Regional
Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Mengenal Lebaran Mandura di Palu, Tradisi Unik untuk Mempererat Tali Persaudaraan

Regional
Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Pulisan di Sulawesi Utara: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Ketua DPRD Kota Magelang Jawab Rumor soal Maju Pilkada 2024

Regional
Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Order Fiktif Takjil Catut Nama Masjid Sheikh Zayed, Pengurus: Terduga Pelaku Ngakunya Sedekah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com