Fahmi menyebut, Pesantren Tebuireng membatasi jumlah peziarah dalam satu waktu maksimal 150 orang dan waktu berziarah maksimal 20 menit.
"Kita menerapkan protokol ketat. Kedepannya, kita berharap ketentuan ini tetap dipatuhi peziarah karena bagaimanapun itu semua untuk keselamatan kita bersama," ujar dia.
Dibukanya kembali akses ke makam Gus Dur untuk peziarah umum disambut suka cita oleh Moh Zainuddin (45), peziarah asal Rembang, Jawa Tengah.
Menuturkan, sejak Pandemi Covid-19 melanda, ia dan teman-temannya sempat tiga kali gagal berziarah karena Pesantren Tebuireng menutup kompleks makam untuk peziarah umum.
"Saya dan teman-teman sangat senang hari ini bisa masuk. Saya kesini tiga kali tidak bisa masuk karena ditutup. Alhamdulillah, hari ini sudah dibuka," kata Zainuddin di Kompleks makam Pesantren Tebuireng, Senin.
Baca juga: Makam Gus Dur Dibuka untuk Umum, Peziarah yang Belum Vaksin Tak Diizinkan Masuk
Ia mengaku bersyukur bisa berziarah ke makam Gus Dur dan para Masyayikh Pesantren Tebuireng, meski harus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pihak pesantren.
"Kami tidak keberatan meski masuknya harus sesuai protokol kesehatan. Apalagi ini untuk keamanan bersama," ujar Zainuddin.
Sebelum Pandemi Covid-19 melanda, Kawasan Pesantren Tebuireng setiap hari dipadati ribuan orang dari berbagai daerah untuk berziarah ke makam Gus Dur, Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari, maupun Wahid Hasyim dan Gus Sholah.
Pesantren Tebuireng membuka akses ke kompleks makam pada Sabtu hingga Kamis, pukul 08.00 hingga pukul 13.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.