DEMAK, KOMPAS.com - Persoalan anjloknya harga bawang merah di tingkat petani Demak Jawa Tengah mendapat sorotan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Demak Heri Mulyanta menjelaskan, jauh-jauh hari sebelumnya sudah melakukan monitoring ke lapangan untuk memantau kondisi bawang merah yang masih di lahan sebelum beberapa pekan lagi akan dipanen besar-besaran.
Selain itu, bersama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Demak, pihaknya juga terjun ke desa-desa untuk menampung aspirasi petani bawang merah.
"Rabu nanti kami akan mengadakan rapat koordinasi secara terpadu dengan dinas terkait serta staf ahli," ungkap Heri Mulyanta kepada wartawan, Senin (1/11/2021).
Baca juga: Derita Ribuan Petani Demak yang Bakal Tercekik Utang karena Harga Bawang Merah Anjlok
Hasil rakor nantinya akan dibawa ke tingkat provinsi guna penanganan lebih lanjut.
Seperti diberitakan sebelumnya, harga jual bawang merah dari petani hanya mentok sampai Rp 8.000 per kilogram.
Nominal tersebut tidak seimbang dengan harga bawang merah di Pasar Bintoro Demak (1/11/2021), di mana pembeli masih harus merogoh kocek antara Rp 24.000 hingga Rp 25.000 per kilogramnya.
Baik para petani maupun pihak dinas menduga ada permainan harga pada tengkulak.
Sejauh ini, informasi yang dihimpun masih menunjukkan bahwa Jawa Tengah menduduki urutan nomor tertinggi untuk sektor penghasil bawang merah di Indonesia.
"Demak rangking 5 nasional sebagai daerah penghasil bawang merah, dan terbesar kedua di Jawa Tengah," ucap Hari Mulayanta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.