Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mata Pencaharian Warga Baduy di Pedalaman Banten

Kompas.com - 01/11/2021, 13:25 WIB
Acep Nazmudin,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Desa Adat Baduy saat ini menjadi destinasi populer di Provinsi Banten.

Apalagi, sejak pakaian adatnya dipakai oleh Prseiden Joko Widodo, nama Baduy kian melambung.

Jauh sebelum menjadi destinasi wisata, Suku Baduy dikenal sebagai masyarakat yang tertutup.

Sulit bagi warga luar untuk berkunjung ke lokasi tersebut sebelum keran wisata dibuka pada awal tahun 2000.

Baca juga: Mengenal Rumah Adat Suku Baduy, Dibangun Tanpa Paku, Bertahan hingga Ratusan Tahun

Sebelum ramai dikunjungi wisatawan, warga Suku Baduy hidup sebagai petani.

Kini sebagian warganya ada yang bekerja sebagai pemandu wisata hingga pedagang.

Hal ini terjadi karena banyaknya pengunjung yang datang, sehingga dimanfaatkan oleh warga Baduy sebagai peluang lain.

Kepala Desa Kanekes, Saija mengatakan, ada sejumlah mata pencaharian yang digeluti oleh warga Suku Baduy saat ini, berikut di antaranya:

Warga Baduy saat mengeringkan dan memilah hasil panen padi di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (28/4/2020).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Warga Baduy saat mengeringkan dan memilah hasil panen padi di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (28/4/2020).

1. Petani

Mayoritas warga Baduy bermata pencaharian sebagai petani, terutama warga Baduy Dalam.

Mereka berkebun atau menanam padi di ladang atau Huma untuk memenuhi kebutuhan hidup keseharian.

Selain padi, mereka juga menanam jahe dan kencur untuk kemudian dijual ke pasar.

Baca juga: Warga Baduy Dalam Mulai Divaksin, Menkes: Masyarakat Adat Memiliki Hak yang Sama

"Bertani jadi mata pencaharian utama, selain mengolah kebun sendiri, warga Baduy juga banyak yang ngahuma (peladang) perkebunan warga lain di luar Kanekes dan mendapat upah," kata Saija.

Disamping berkebun, petani Baduy juga membuat gula dari aren serta mencari sarang lebah hutan untuk diambil madunya.

Komoditas utama dari sektor pertanian di Baduy antara lain, kencur, jahe, gula aren, durian dan madu.

2. Pemandu wisata

Sejak wisatawan banyak datang ke Desa Adat Baduy, pekerjaan sebagai pemandu wisata mulai dijalani oleh mayoritas anak-anak muda di Baduy.

Tugas mereka mengantar wisatawan yang hendak berkunjung ke Baduy Dalam.

Diketahui, wisatawan diwajibkan menggunakan pemandu dari warga lokal untuk menghindari tersesat atau sebagai penerjemah saja dalam berkomunikasi dengan warga Baduy Dalam.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Pakaian Adat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten

Jumlah warga asli Baduy yang bermata pencaharian sebagai pemandu wisata kini mencapai sekitar 30 orang.

"Tapi belakangan, banyak juga pemandu lokal yang bukan dari warga Baduy, mereka warga sekitar Desa Kanekes," kata dia.

Seorang pria Baduy Dalam sedang menjajakan durian di perkampungan Baduy Luar.KOMPAS.COM / VITORIO MANTALEAN Seorang pria Baduy Dalam sedang menjajakan durian di perkampungan Baduy Luar.

3. Pedagang

Ramainya kunjungan yang datang juga dimanfaatkan oleh warga Baduy, terutama warga di jalur wisata untuk menjajakan produk khas Baduy.

Produk yang dijual seperti kain tenun, pakaian adat baduy, lomar atau ikat kepala dan tas khas Baduy bernama Koja serta madu.

Saat sedang musim panen, mereka juga menjual hasil tani seperti jahe, kencur dan durian.

Baca juga: Asal-usul Warga Baduy di Pedalaman Banten, dari Kerajaan Pajajaran hingga Disebut Mirip Orang Timur Tengah

Selain berjualan di tanah Baduy sendiri, sebagian warga Baduy juga ada yang pergi ke kota seperti Rangkasbitung hingga Jakarta untuk berjualan madu.

"Warga Baduy yang berdagang tersebar di kampung-kampung di jalur wisata seperti Kaduketug, Balimbing, Marengo dan Cijahe," kata dia.

Baca juga: Kisah Mulyono, Belasan Tahun Ajari Anak-anak Baduy Membaca, Jadi Segelintir Warga Kanekes yang Kuliah

Menurut data dari Desa Kanekes, jumlah penduduk Baduy kini mencapai sebanyak 11.700 warga di Baduy Luar dan 1.500 warga di Baduy Dalam.

Mereka menempati 65 kampung dan tiga kampung di Baduy Dalam yakni Cikeusik, Cikertawana dan Cibeo.

"Sekitar 98 persen warga Baduy sebagai petani, sisanya pedagang dan pemandu wisata," kata Sarpin, salah satu tokoh di Baduy Luar dan juga bertugas di Desa Kanekes sebagai Kepala Urusan Pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Regional
Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Manisnya Cuan dari Melon Golden di Sawah Tadah Hujan Aceh...

Regional
Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Kronologi Wanita di Semarang Ditusuk Mantan Suami di Depan Rumah Bos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com