LEBAK, KOMPAS.com - Desa Adat Baduy saat ini menjadi destinasi populer di Provinsi Banten.
Apalagi, sejak pakaian adatnya dipakai oleh Prseiden Joko Widodo, nama Baduy kian melambung.
Jauh sebelum menjadi destinasi wisata, Suku Baduy dikenal sebagai masyarakat yang tertutup.
Sulit bagi warga luar untuk berkunjung ke lokasi tersebut sebelum keran wisata dibuka pada awal tahun 2000.
Baca juga: Mengenal Rumah Adat Suku Baduy, Dibangun Tanpa Paku, Bertahan hingga Ratusan Tahun
Sebelum ramai dikunjungi wisatawan, warga Suku Baduy hidup sebagai petani.
Kini sebagian warganya ada yang bekerja sebagai pemandu wisata hingga pedagang.
Hal ini terjadi karena banyaknya pengunjung yang datang, sehingga dimanfaatkan oleh warga Baduy sebagai peluang lain.
Kepala Desa Kanekes, Saija mengatakan, ada sejumlah mata pencaharian yang digeluti oleh warga Suku Baduy saat ini, berikut di antaranya:
Mayoritas warga Baduy bermata pencaharian sebagai petani, terutama warga Baduy Dalam.
Mereka berkebun atau menanam padi di ladang atau Huma untuk memenuhi kebutuhan hidup keseharian.
Selain padi, mereka juga menanam jahe dan kencur untuk kemudian dijual ke pasar.
Baca juga: Warga Baduy Dalam Mulai Divaksin, Menkes: Masyarakat Adat Memiliki Hak yang Sama
"Bertani jadi mata pencaharian utama, selain mengolah kebun sendiri, warga Baduy juga banyak yang ngahuma (peladang) perkebunan warga lain di luar Kanekes dan mendapat upah," kata Saija.
Disamping berkebun, petani Baduy juga membuat gula dari aren serta mencari sarang lebah hutan untuk diambil madunya.
Komoditas utama dari sektor pertanian di Baduy antara lain, kencur, jahe, gula aren, durian dan madu.
Sejak wisatawan banyak datang ke Desa Adat Baduy, pekerjaan sebagai pemandu wisata mulai dijalani oleh mayoritas anak-anak muda di Baduy.
Tugas mereka mengantar wisatawan yang hendak berkunjung ke Baduy Dalam.
Diketahui, wisatawan diwajibkan menggunakan pemandu dari warga lokal untuk menghindari tersesat atau sebagai penerjemah saja dalam berkomunikasi dengan warga Baduy Dalam.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Pakaian Adat Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten
Jumlah warga asli Baduy yang bermata pencaharian sebagai pemandu wisata kini mencapai sekitar 30 orang.
"Tapi belakangan, banyak juga pemandu lokal yang bukan dari warga Baduy, mereka warga sekitar Desa Kanekes," kata dia.