Tiba-tiba saat gilirannya, korban terjatuh dari ketinggian sekitar 1,5 meter.
Kondisi pinggang korban terikat tali pengaman dan posisi kepala berada di bawah.
Kepala korban kemudian membentur besi penyangga hingga mengalami cedera parah.
“Pada panjatan awal berhasil. Setelah di ketinggian 1,5 meter korban terpelanting hingga jatuh dengan posisi kepala di bawah,” terang Iptu Joko Basuki.
Baca juga: Gempa Malang M 5,3 Guncangan Terasa hingga Kediri dan Tulungagung
Mengetahui hal tersebut, warga menolong dan melarikan korban ke rumah sakit.
“Setelah terjatuh, korban ditolong warga dibawa ke rumah sakit depan GOR Lembu Peteng karena mengalami luka serius di kepala, kemudian di rujuk ke RSUD dr. Iskak Tulungagung,” tutur Iptu Joko Basuki.
Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung juga mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian.
Kepala SMK Negeri 3 Boyolangu memastikan, kegiatan panjat tebing yang dilakukan siswanya bukanlah kegiatan ekstrakurikuler sekolah.
Meski demikian, pihaknya berjanji akan membantu biaya pengobatan korban.
“Mereka tidak izin ke pihak sekolah, sebab bukan merupakan ekstrakurikuler sekolah kami. Kebetulan ada senior yang merupakan atlet panjat tebing yang menawarkan latihan bersama. Dan pengobatan akan dibantu pihak sekolah,” ujar Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Boyolangu Rofiq Suyudi, Senin (01/11/2021).
Hingga Senin (01/11/2021) korban masih dalam kondisi kritis.
Korban mengalami pendarahan pada otak dan rencananya akan menjalani operasi.
“Semoga lekas sembuh dan bisa kembali beraktivitas,” ujar Rofiq Suyudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.