Bagi anak yatim piatu yang masuk ke pesantrennya, suami Irawati itu membuka pintu seluas-luasnya.
Setahun menjadi pengasuh pondok pesantren menampung anak-anak yatim piatu dan duafa, Surono mendapatkan banyak pelajaran.
Salah satunya, ia lebih banyak bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepadanya.
“Kalau mendengar keluhan anak-anak saya jadi terenyuh. Terlebih saat ditanya makan di rumah ternyata mereka makan dengan seadanya,” jelas Surono.
Sebagai seorang kapolsek, Surono terkadang disibukkan tugas-tugasnya menjaga kamtibmas di wilayah Kecamatan Eromoko.
Namun, sepulang kantor, ia selalu menyempatkan diri mampir ke pesantren untuk menengok kondisi santrinya.
“Memang atur waktunya agak ekstra. Pagi ke kantor. Selesai ke kantor pulang, kemudian ke pesantren. Beruntung di pondok sudah ada ustaz yang membantu saya. Tapi kalau malam hari saya juga ngecek kontrol kondisi anak-anak,” kata Surono.
Sebagai anggota polisi, Surono tak lupa menyampaikan ke pimpinan usai pulang dinas ia berkegiatan di pesantren.
Dengan demikian, pimpinan akan memaklumi aktivitas dan tanggung jawabnya sebagai pengasuh pondok pesantren.
Meski sudah mendirikan pesantren khusus untuk anak yatim piatu dan duafa, Surono masih merasa belum maksimal memberikan pelayanan bagi anak-anak yatim piatu dan duafa.
Masih banyak hal yang harus dilakukan agar kebutuhan anak-anak semasa belajar di sekolah dan pesantren dapat terpenuhi.
“Ini saya niati ibadah. Ketika ini diniati ibadah maka capaian yang dilakukan harus maksimal. Untuk itu, masih banyak yang harus saya tingkatkan untuk membantu anak-anak yatim piatu dan duafa,” demikian Surono.
Ayah dari Putri Senia, Putri Bilqis, dan Zein Arjuna itu berharap ke depan pondok pesantrennya terus berkembang sehingga bisa memberikan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi anak-anak yatim piatu dan kaum duafa.
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto menyatakan, apa yang sudah dilakukan AKP Surono dapat menjadi teladan bagi anggota lainnya di Polres Wonogiri.
“Ini harus menjadi teladan bagi anggota lain. Berbekal tekad dan iman, AKP Surono dapat mendirikan pesantren gratis bagi anak-anak yatim piatu dan kaum duafa,” jelas Dydit.
Ia pun mengapresiasi AKP Surono karena sebagai polisi dapat membina akhlak anak-anak muda dan masyarakat di tengah pandemi.
Tak hanya itu, Surono pun dapat membagi waktu dengan tugasnya sebagai kapolsek dan pengasuh pondok pesantren.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.