Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pertashop Jadi Solusi Dampak Lonjakan Harga Timah Dunia

Kompas.com - 31/10/2021, 23:36 WIB
Heru Dahnur ,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BANGKA, KOMPAS.com - Aktivitas penambangan timah oleh rakyat atau dikenal juga dengan penambangan timah inkonvensional (TI) di Kepulauan Bangka Belitung kian marak.

Hal ini dipicu kenaikan harga timah batangan di pasaran dunia.

Melansir dari laman Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) pada triwulan IV 2021, harga timah menyentuh angka USD 37.760 per metrik ton.

Buntut kenaikan harga di pasar global, harga beli pasir timah dari para penambang ikut terdongkrak.

Di tingkat penambang harga beli berkisar Rp 150.000 hingga Rp 200.000 per kilogram.

Bahkan kolektor untuk smelter swasta ada yang membayar di atas Rp 200.000 kepada para penambang.

Sehingga banyak warga Bangka Belitung yang beralih sebagai penambang TI. Harga yang ditawarkan kolektor tersebut naik hingga dua kali lipat dari biasanya.

Di sisi lain kenaikan harga jual timah juga memicu terjadinya lonjakan permintaan bahan bakar minyak (BBM).

Selama 2021, kuota premiun untuk Belitung dan Belitung Timur masing-masing sebanyak 33.007 kiloliter dan 19.993 kiloliter. Kabupaten Bangka 36.769 kiloliter, Bangka Selatan 19.983 kiloliter, Bangka Tengah 23.513 kiloliter, Bangka Barat 27.068 kiloliter, dan Kota Pangkalpinang 12.772 kiloliter.

"Kami melihat ini sebagai salah satu instrumen penggerak ekonomi rakyat di tengah pandemi Covid-19. Tapi juga kami sampaikan pada Gubernur agar meminta Pertamina untuk menambah stok BBM mereka," kata Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Erick Thohir Ingin Hadirkan10.000 Pertashop Dalam Tiga Tahun ke Depan

Isyak menuturkan, kenaikan harga timah membuat warga berbondong-bondong menambang.

Selain disebabkan harga yang menggiurkan, aktivitas tambang dilakoni warga karena banyak lapangan pekerjaan lain yang terhenti karena pandemi.

Kepulauan Bangka Belitung merupakan potret daerah tambang dengan komoditas utama timah batangan.

Sedianya, provinsi hasil pemekaran dari Sumatera Selatan yang baru berusia 21 tahun itu telah mencanangkan pariwisata sebagai alternatif perekonomian setelah tambang.

Namun, saat harga timah melambung tinggi seperti tahun ini, aktivitas penambangan kembali merambah setiap jengkal daerah yang dikenal dengan negeri Laskar Pelangi itu.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kepulauan Bangka Belitung mencatat, ekspor komoditas timah naik 134,10 persen pada Juli 2021.

Negara tujuan ekspor utama yakni Singapura dengan pangsa pasar 15,30 persen. Disusul Korea Selatan, Belanda, India dan Jepang di angka 11,70 hingga 13,16 persen.

Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman membenarkan, kenaikan harga timah berdampak pada tingginya permintaan BBM di kalangan masyarakat.

"Kami telah berkoordinasi dan bertemu langsung dengan pihak PT Pertamina. Disepakati agar stok BBM ditambah dan untuk jangka panjang akan ditingkatkan juga kapasitas depot penampungan di Bangka Belitung," ujar Erzaldi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com