BALI, KOMPAS.com - Proses pencarian dan pertolongan terhadap tujuh anak buah kapal (ABK) KM Liberty I yang hilang di perairan utara Bali resmi dihentikan pada Minggu (31/10/2021) pukul 14.00 Wita.
Kepala Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, penghentian itu berdasarkan sejumlah pertimbangan termasuk Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 Pasal 34 yaitu tentang jangka waktu pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan selama tujuh hari.
"Dengan pertimbangan SAR yang matang efektif dan efisien serta sumber daya yang ada, pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan yang telah dilaksanakan selama tujuh hari kami hentikan dan kami lanjutkan dengan pemantauan," kata Darmada dalam keterangan tertulis, Minggu.
Darmada menyebutkan, upaya pencarian dan pertolongan yang dilaksanakan oleh Tim SAR Gabungan telah meliputi seluruh area pencarian, mulai dari perairan Kepulauan Sapaken Madura menuju utara Bali dan bergeser ke arah barat daya hingga Perairan Jawa.
Dalam upayanya selama sepekan tersebut, Tim SAR Gabungan telah mengerahkan tiga KRI yaitu KRI Singa-651, KRI Terapang-684, KRI Pandrong-801.
Baca juga: 2 ABK KM Liberty I Ditemukan di Perairan Bali, 1 di Antaranya Meninggal
Sebelumnya Basarnas juga mengerahkan KN SAR Arjuna 229 dan satu unit Rigid Inflatable Boat (RIB) yang melakukan pencarian sejak awal dilaporkannya kejadian tersebut.
"Semua area pencarian sesuai dengan aplikasi SARMAP Basarnas telah disisir oleh Tim SAR Gabungan, namun hingga hari ke tujuh ini pencarian belum juga membuahkan hasil," kata dia.
Ia juga memastikan, Basarnas hanya menghentikan proses pencarian menggunakan alat secara menyeluruh.
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pemangku kepentingan serta kapal yang melintas di alur pelayaran itu. Mereka berharap ada kapal yang menemukan korban tenggelamnya kapal.
"Untuk selanjutnya dan ke depannya Basarnas Bali akan tetap memonitoring dan bekerjsama dengan stasiun radio pantai, baik yang berada di Kepulauan Madura, Jawa Timur dan NTB agar melaporkan apabila ada menemukan satu atau dua korban," jelasnya.