Selain asal-usulnya, penamaan Baduy juga terdapat beberapa versi yang menjelaskan.
Dalam dongeng yang muncul di kalangan masyarakat Banten sendiri, nama Baduy dipercaya berasal dari sungai yang mengalir di sana bernama Cibaduy.
Ada juga yang mengatakan kalau Baduy berasal dari kata Baduyut karena pemukiman tempat mereka tinggal banyak tumbuh Pohon Baduyut, sejenis pohon beringin.
Namun dalam budaya populer, kata Baduy dikisahkan pertama kali muncul oleh penjajah Belanda yang menganggap warga Baduy mirip dengan orang Badui dari Timur Tengah.
Baca juga: Baju Adatnya Dipakai Presiden Jokowi, Orang Baduy Pernah Dikira Berasal dari Timur Tengah
Kekinian nama Badui kemudian berubah menjadi Baduy.
"Memang saat penjajahan Belanda, orang Kanekes sudah bepergian ke Batavia (Jakarta) untuk berjualan madu dengan jalan kaki tanpa alas kaki, sehingga dianggap mirip orang Badui di Timur Tengah," kata Uday.
Saat ini warga Suku Baduy mendiami wilayah tanah ulayat seluas 5.130,8 hektar.
Mereka terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam.
Berdasarkan data dari Desa Kanekes, jumlah penduduk Baduy kini mencapai sebanyak 11.700 warga di Baduy Luar dan 1.500 warga di Baduy Dalam.
Mereka mendiami 65 kampung dan tiga kampung di Baduy Dalam yakni Cikeusik, Cikertawana dan Cibeo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.