SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi insiden meninggalnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Gilang Endi (21) saat Diklatsar Menwa.
Berdasarkan hasil otopsi, kematian mahasiswa Program Studi Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut diduga akibat kekerasan benda tumpul.
"Jangan sampai terulang lagi (dugaan kekerasan)," kata Gibran di Bengawan Solo Park, Solo, Jawa Tengah, Minggu (31/10/2021).
Gibran mengaku terus melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian guna mengawal proses hukum kasus meninggalnya Gilang saat diklatsar.
Dia kembali menegaskan, kasus dugaan kekerasan di dunia pendidikan tidak boleh kembali terulang.
"Nanti hasil otopsi seperti apa, keputusan seperti apa, kita ikut mengawal saja. Yang jelas kejadian-kejadian itu jangan sampai terulang lagi," terang dia.
Baca juga: Buntut Mahasiswa Meninggal Saat Diklatsar, Menwa UNS Resmi Dibekukan
Sebelumnya, Polresta Solo telah menerima hasil otopsi meninggalnya Gilang Endi Saputra (21) dari Rumah Sakit Bhayangkara Semarang pada Jumat (29/10/2021) pukul 11.00 WIB.
Berdasarkan hasil otopsi, penyebab meninggalnya mahasiswa D4 Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo saat mengikuti Diklatsar Menwa akibat kekerasan karena benda tumpul.
"Dari hasil otopsi disimpulkan bahwa penyebab kematian (Gilang) karena luka akibat kekerasan benda tumpul yang menyebabkan mati lemas," kata Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.
Baca juga: Menguak Kematian Gilang Endi Saputra, yang Tewas Saat Diklatsar Menwa
Polisi memastikan terus melakukan penyidikan dengan meminta keterangan ahli yang dilibatkan dalam otopsi jenazah Gilang dari tim kedokteran forensik.
"Kita akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter jaga yang pada saat itu menerima pertama kali korban ketika tiba di RSUD Dr Moewardi pada Minggu (24/10/2021) pukul 22.02 WIB," kata dia.
"Termasuk pemeriksaan ahli yang akan kita mintai keterangannya terkait dengan hasil otopsi yang sudah keluar pada hari ini," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.