PEKANBARU, KOMPAS.com - Bencana banjir menerjang permukiman warga di Kota Dumai, Riau.
Minggu (31/10/2021) merupakan hari keempat banjir melanda wilayah tersebut.
Baca juga: Tinjau Banjir di Dumai, Gubernur Riau Berpesan agar Warga Tak Abaikan Prokes
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai mencatat, banjir melanda empat kelurahan.
Dari empat kelurahan ini, tercatat 4.384 jiwa yang terdampak.
"Data keseluruhan warga yang terkena banjir sebanyak 1.046 KK (kepala keluarga) dengan jumlah jiwa 4.384," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Dumai, Amrizal Anara kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Minggu.
Baca juga: Cerita Korban Banjir di Dumai, Air Datang Tiba-tiba hingga Tak Ada Barang yang Diselamatkan
Amrizal mengatakan, kelurahan yang dilanda banjir yaitu Kelurahan Sukajadi dan Kelurahan Bintan di Kecamatan Dumai Kota.
Kemudian, Kelurahan Bukit Datuk dan Kelurahan Bumi Ayu di Kecamatan Dumai Selatan.
Di Kelurahan Bukit Datuk, terdata sebanyak 884 jiwa yang terdampak banjir.
Berikutnya, Kelurahan Bumi Ayu 2.332 jiwa, Kelurahan Bintan 718 jiwa, dan Kelurahan Sukajadi 450 jiwa.
Selain rumah warga, banjir juga merendam sekolah, rumah ibadah, kuburan dan Puskesmas.
Warga kebanyakan lebih memilih tetap bertahan di rumahnya. Hanya sebagian yang mengungsi ke rumah kerabatnya.
"Mereka takut rumahnya tak ada yang jaga, makanya masih bertahan dalam kondisi banjir. Ada juga mengungsi ke rumah saudaranya dan di posko pengungsian yang kita dirikan," kata Amrizal.
Baca juga: Sudah 3 Hari Banjir di Kota Dumai Belum Surut, Warga Nekat Keluar Cari Makan hingga Bekerja
"Dapur umum kita ada tiga titik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga. Untuk logistik saat ini masih cukup. Kemudian, kita juga sudah menyiapkan sarana kesehatan dan pengungsian," kata Indra, Sabtu (30/10/2021).
Selain bantuan logistik dari Pemerintah Kota Dumai, sebut Indra, bantuan dari Pemerintah Provinsi Riau juga sudah turun.
Baca juga: Banjir di Kota Dumai Semakin Parah, Bayi hingga Lansia Mengungsi
Untuk meminimalkan dampak banjir ini, pemerintah setempat melakukan pengerukan sungai dengan menggunakan eskavator amfibi.
Indra mengatakan, alat ini sudah mulai bekerja.
"Kita keruk sungai dengan eskavator amfibi. Selain itu, kita melakukan pengerukan saluran air dari darat menggunakan eskavator," sebut Indra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.