BLITAR, KOMPAS.com - Seiring dengan turunnya kasus, angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Blitar juga menurun bahkan nol kasus selama hampir 1,5 bulan terakhir.
Namun dalam hal tingkat kematian (case fatality rate/CFR), Kabupaten Blitar hingga kini masih menjadi daerah di Jawa Timur dengan angka CFR tertinggi, yaitu 15,02 persen.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Endah Woro Utami mengatakan angka CFR masih bertahan tinggi lantaran kasus konfirmasi menurun drastis dalam satu bulan terakhir.
"Kasus kematian kita telanjur tinggi. Ketika nol kasus kematian dapat kita pertahankan dalam dua bulan ini pada saat yang sama kasus konfirmasi turun drastis," ujar Woro kepada Kompas.com, Sabtu (30/10/2021).
Karena kasus konfirmasi juga menurun drastis, ujarnya, maka bilangan pembagi tidak bertambah signifikan sehingga persentase jumlah kematian dibandingkan jumlah kasus konfirmasi tetap tinggi.
Woro mengatakan, nol kasus kematian akibat Covid-19 yang sudah berlangsung sejak 22 September 2021 dapat bertahan lantaran tingkat hunian rumah sakit rujukan dan penyangga untuk pasien Covid-19 (BOR) sudah sangat rendah.
Pada saat yang sama, kata dia, jumlah kasus konfirmasi juga sangat rendah, terlihat dari status jumlah kasus aktif yang hanya 8 kasus pada Jumat kemarin yang merupakan salah satu yang terendah di Jawa Timur.
Dengan jumlah populasi sekitar 1,3 juta jiwa, kasus aktif Kabupaten Blitar bahkan lebih rendah dibandingkan kasus aktif Kota Blitar yang berpopulasi hanya sekitar 150.000 jiwa.
"Jadi fasilitas kesehatan dalam situasi beberapa pekan terakhir mampu memberikan pelayanan medis yang maksimal kepada pasien Covid-19," ujarnya.
BOR rumah sakit di Kabupaten Blitar, kata Wiro, saat ini berada di angka 4,35 persen.
Berbeda dengan situasi ketika terjadi ledakan kasus pada kurun waktu Juli hingga Agustus lalu, kata Woro, seluruh rumah sakit menghadapi jumlah pasien melebihi kapasitasnya.
Pada kondisi itu, jelasnya, penanganan pasien terutama yang bergejala berat pun menjadi tidak maksimal termasuk ditandai dengan terjadinya kelangkaan oksigen akibat tingginya permintaan.