BLITAR, KOMPAS.com - Hidup EN (47), penjual jamu keliling di Blitar itu, berakhir tragis di tangan suaminya sendiri, S (57), seorang buruh harian.
Kamis dini hari (7/10/2021), jadi kejadian berdarah tersebut.
Saat itu, S terbangun dari tidurnya di kursi ruang tengah rumah lalu menganiaya EN yang sedang tidur di kamar menggunakan alu yang biasa digunakan EN untuk menumbuk ramuan jamu.
Baca juga: Penjual Jamu Tewas di Tangan Suami karena Cemburu
Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom mengatakan S memukul kepala istrinya menggunakan alu yang terbuat dari kayu itu sebanyak tiga kali.
"Tersangka yang merupakan suami korban memukul kepala korban sebanyak tiga kali," ujar Adhitya pada konferensi pers, Sabtu (30/10/2021).
Pemukulan itu, kata Adhitya, terjadi sekitar pukul 00.30 WIB atau 30 menit sebelum anak pasangan itu pulang kerja pada pukul 1.00 WIB dan mendapati ibunya tewas bersimbah darah di atas ranjang kamar.
"Putra korban, R, pulang kerja dan menemukan ibunya bersimbah darah. R membangunkan kakaknya di kamar lain, kemudian kakaknya memeriksa ibunya sudah tak bernyawa dengan luka di pelipis kiri," jelasnya.
Baca juga: Terungkap, Penjual Jamu Asal Blitar yang Tewas di Ranjang Ternyata Dibunuh Suaminya
Kata Adhitya, anak korban juga sempat memeriksa kepala korban dan mendapati beberapa bagian kepala korban terasa lembek akibat pukulan benda tumpul.
Ketika anak korban pulang, S, ayahnya, tidak terlihat di rumah.
Baru pada pagi hari sekitar pukul 6.00 WIB, S ditemukan warga sekitar tergeletak tak sadarkan diri di aliran sungai yang sedang kering dengan luka di bagian kepala.
"Pengakuan tersangka, dia terpeleset saat hendak mengambil air di sungai yang terletak sekitar 150 meter dari rumahnya itu," ujar Adhitya.
Baca juga: Ungkap Kematian Penjual Jamu di Blitar, Polisi Tunggu Hasil Labfor