Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Kejar Kelompok MIT Poso, Ipda Rano Lantunkan Azan lewat Telepon untuk Anaknya yang Baru Lahir

Kompas.com - 30/10/2021, 10:12 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebuah momen mengharukan terjadi saat Satgas Operasi Madago Raya tengah mengejar sisa anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah.

Salah satu personelnya, Ipda Rano Aprilianto (33), dengan menggunakan telepon seluler, mengazankan putrinya yang baru lahir.

Peristiwa ini sempat terekam dalam video dan kemudian viral di media sosial.

Wakil Satuan Tugas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiono membenarkan adanya kejadian itu.

Baca juga: Dari Tengah Hutan, Ipda Rano Azankan Putrinya yang Baru Lahir

Bronto mengatakan, Ipda Rano merupakan anggota Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Lampung.

Rano baru bertugas sekitar dua minggu terakhir. Ia bergabung dalam tahap keempat Operasi Madago Raya.

Adapun kejadian Ipda Rano mengazankan putrinya berlangsung pada Selasa (26/10/2021).

Waktu itu, Rano mendapat telepon dari istrinya yang baru saja melahirkan. Istri Rano memintanya untuk mengazankan putrinya yang baru lahir.

"Walaupun Ipda Rano tengah menjalankan misi berbahaya yakni mengejar sisa-sisa kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), dirinya masih bisa meluangkan waktu untuk mengazani anaknya baru lahir menggunakan HP," ujar Bronto di Poso, Jumat (29/10/2021).

Baca juga: Ali Kalora Tewas, Kapolda Minta 4 DPO yang Tersisa Menyerahkan Diri

 

Bisa memotivasi

Dari peristiwa tersebut, Bronto berharap bisa memotivasi para anggota yang sedang menjalankan tugas. 

Walau jauh dari keluarga, tanggung jawab sebagai suami atau kepala rumah tangga juga tetap harus dilaksanakan.

"Saya berharap,kejadian seperti ini bisa membuat anggota lebih semangat melaksanakan tugas untuk mencari keempat sisa DPO teroris Poso tersebut,” ucapnya.

Baca juga: Ali Kalora dan Pengawalnya Tewas, DPO Teroris Poso Tersisa 4 Orang, Diduga Sembunyi di Hutan

Saat ini, Satgas Operasi Madago Raya tengah memburu empat anggota kelompok MIT Poso yang tersisa.

Mereka adalah Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Keempatnya juga sudah dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO).

Baca juga: Sedang Lakukan Penyisiran, Satgas Madago Raya Pergoki 2 Orang Diduga DPO Teroris Poso

Empat orang itu diduga masih bersembunyi di wilayah pegunungan Parigi Moutong dan Poso.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Poso, Mansur | Editor: Khairina, Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Vokalis Red Hot Chili Peppers Berlibur di Mentawai, Surfing hingga Nikmati Tarian Khas

Regional
Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Teka-teki Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar, Terduga Pelaku Diduga Orang Terdekat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com