YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, menggelar pemilihan Lurah (Kepala Desa) di 58 Kalurahan. Sabtu (30/10/2021).
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat Desa (DP3AKBPMD) Gunungkidul mencatat ada 10 pasangan suami istri yang bertarung guna memperebutkan kursi lurah.
Baca juga: Gara-gara Jagoannya Kalah di Pemilihan Lurah, Aspal Jalan di Sleman Dirusak, Ini Ceritanya
"Iya ada sedikitnya 10 suami istri yang memperebutkan kursi lurah tahun ini," kata Kepala Bidang Pemerintahan Desa, DP3AKBPMD Gunungkidul, Kriswantoro saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Jumat (29/10/2021) petang.
Baca juga: Jagoannya Kalah di Pemilihan Lurah, Massa Pendukung Rusak Aspal Jalan di Sleman
Dijelaskan adapun Kaluranan yang diikuti oleh suami istri yakni Girisekar, Giriwungu dan Girimulyo di Kapanewon Panggang.
Selain itu ada juga di Gari dan Wunung di Kapanewon Wonosari; Bendung di Kapanewon Semin; Ngipak di Kapanewon Karangmojo, Bohol dan Karangwuni di Kapanewon Rongkop, serta Karangawen di Kapanewon Girisubo.
"Ada yang melibatkan ayah dan anak, yakni di Kalurahan Karangasem, Ponjong," kata Kriswantoro.
Baca juga: Calon Kepala Desa Ini Menang Telak, Padahal Meninggal 12 Hari Sebelum Pilkades
Tak salahi aturan
Dikatakannya, pertarungan keluarga ini tidak menyalahi peraturan pemerintah, seperti perda tentang lurah.
Fenomena seperti ini sudah biasa terjadi saat pemilihan lurah tahun sebelumnya.
Adapun tahun ini, pemilihan lurah serentak terjadi di 58 kalurahan diikuti sebanyak 170 calon. Total jumlah calon petahana yang mencalonkan lagi ada 43 orang.
"Calon lurah suami istri sudah ada sejak pemilihan sebelumnya," kara Kriswantoro.
Calon Lurah Girisekar, Panggang, Sutarpan mengakui dirinya bertarung dengan istrinya sendiri.
Sebab, tidak ada yang mendaftar sampai akhir pendaftaran. "Memang tidak ada calon lain sehingga istri saya maju untuk melengkapi kuota dua pendaftar," kata Sutarpan.
Calon Lurah Bendung, Kapanewon Semin, Didik Rubiyanto mengakui hal serupa.
Dia menduga warga Bendung ingin memberikan dirinya mandat lagi untuk melanjutkan program.
"Mungkin warga Bendung masih ingin memberikan kesempatan melanjutkan program yang ada," kata Didik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.