Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru Meninggalnya Mahasiswa Saat Diklatsar Menwa, Hasil Otopsi Keluar, UNS Akui Keluarkan Surat Izin Kegiatan

Kompas.com - 30/10/2021, 06:00 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Polisi menemukan fakta baru dalam kasus meninggalnya Gilang Endi Saputra (21), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, saat Diklatsar Menwa.

Pada Jumat (29/10/2021) pukul 11.00 WIB, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo menerima hasil otopsi jenazah Gilang.

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, berdasar hasil otopsi, Gilang meninggal akibat kekerasan tumpul.

"Dari hasil otopsi disimpulkan bahwa penyebab kematian (Gilang) karena luka akibat kekerasan tumpul yang menyebabkan mati lemas," ujarnya di Markas Polresta Solo, Jumat.

Baca juga: Hasil Otopsi Keluar, Penyebab Kematian Mahasiswa UNS Luka Akibat Kekerasan Tumpul

Minta keterangan ahli

Terkait hasil otopsi ini, polisi bakal meminta keterangan ahli yang terlibat dalam otopsi jenazah Gilang dari tim kedokteran forensik.

Selain itu, terang Ade, polisi juga akan memeriksa dokter jaga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi yang menerima jenazah Gilang.

"Kita akan melakukan pemeriksaan terhadap dokter jaga yang pada saat itu menerima pertama kali korban ketika tiba di RSUD Dr Moewardi pada Minggu (24/10/2021) pukul 22.02 WIB," ucapnya.

Ade menyebutkan, polisi juga sudah memeriksa 23 saksi terkait kasus meninggalnya mahasiswa D4 Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo itu.

Baca juga: Mahasiswa UNS Meninggal Saat Diklatsar Menwa, Kapolresta Solo: Diduga Ada Tindak Kekerasan Selama Diklat


 

UNS akui keluarkan surat izin kegiatan Diklatsar Menwa

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Sutanto dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo Ahmad Yunus di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Sutanto dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo Ahmad Yunus di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021).

Sementara itu, UNS Solo menyatakan memberikan surat izin kegiatan (SIK) untuk Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Resimen Mahasiswa (Menwa).

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo Sutanto.

Baca juga: UNS Akui Keluarkan Surat Izin Kegiatan Diklatsar Menwa, WR: Semua Kegiatan di Dalam Kampus

Sutanto menjelaskan, pihak kampus bisa mengeluarkan SIK setelah memperoleh surat keterangan sehat dari dokter dan surat kesediaan yang ditandangani orangtua para peserta diklatsar.

Jika surat-surat itu tidak dilampirkan, pihak kampus tak akan mengeluarkan SIK.

"Kalau surat izin kegiatan dari pihak kampus memang sudah dikeluarkan. Di situ, memang ada catatan untuk kemudian yang bersangkutan atau para peserta harus melampirkan surat keterangan sehat dari dokter dan surat kesediaan yang ditandatangani pihak orangtua,” paparnya, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Paman Ungkap Kondisi Terakhir Mahasiswa UNS yang Tewas Saat Diklatsar Menwa: Mukanya Lebam

Kegiatan Diklatsar Menwa diadakan di dalam kampus

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo Ahmad Yunus menuturkan, salah satu hal yang menjadi pertimbangan kampus memperbolehkan diklatsar adalah karena seluruh kegiatannya diadakan di dalam kampus.

Selain itu, jumlah peserta diklatsar terbatas karena masih pandemi Covid-19.

"Kemarin kan bilangnya (diklatsar) dalam kampus dengan jumlah terbatas dan prokes ketat. Semua aktivitas berlakukan seperti itu," terangnya.

Baca juga: Buntut Meninggalnya Mahasiswa Saat Diklatsar Menwa, UNS Solo Bentuk Tim Evaluasi

Adapun mengenai kegiatan rappelling yang dilakukan di kawasan Jurug, Yunus menyatakan bahwa panitia diklatsar tidak memberitahukan kegiatan tersebut bakal digelar di luar kampus.

"Kalau di dalam kampus tidak ada. Lalu, dilakukan di Jurug. Saat itu, kita tidak diberitahukan oleh panitia. Pikiran kita dekat dengan kampus tidak masalah," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center dan Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center dan Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com