Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trowulan dan Jejak Kedaton Majapahit yang Belum Tersingkap

Kompas.com - 30/10/2021, 05:13 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Kedaton Majapahit

Meski demikian, interpretasi para ahli terhadap Kotaraja Majapahit di Trowulan, masih terbatas pada interpretasi tata kota maupun batas-batas kotaraja.

Di mana posisi kedaton atau keraton yang menjadi tempat Raja Majapahit untuk memimpin kerajaan, hingga kini masih terjadi perdebatan.

Sketsa rekonstruksi Kotaraja Majapahit sebelumnya pernah disusun oleh Mclaine Pont dalam tiga buah peta rekonstruksi, pada 1924.

Peneliti Belanda itu menyusun sketsa rekonstruksi dengan menghubungkan peninggalan­peninggalan arkeologis Majapahit di Trowulan dengan keterangan dari naskah Negarakertagama.

Hipotesis yang dimunculkan Maclaine Pont, Kedaton Majapahit berada di sebelah timur Kolam Segaran dan di sebelah utara dari kediaman pemimpin agama.

Lalu, di sebelah timur laut dan tenggara kedaton terdapat tempat kediaman para pendeta Brahma dan tempat pemandian.

Sebelum hadirnya tiga peta rekonstruksi Mclaine Pont, pada 1921 ada peta yang menggambarkan posisi Majapahit dari RA Kromodjoyo.

Baca juga: 4 Peninggalan Kerajaan Majapahit di Kediri, Ada Candi dan Prasasti

Sesudah tahun-tahun itu, muncul peta rekonstruksi dari Stutterheim, Sketsa Pigeaud dan beberapa ahli ataupun sejarawan.

Sketsa atau peta rekonstruksi Kotaraja Majapahit yang sudah muncul sejak 1924 hingga kini belum mencapai final.

Slamet Muljana, dalam buku Menuju Puncak Kemegahan; Sejarah Kerajaan Majapahit (2005), pada bagian peta Ibu kota Majapahit, menggambarkan posisi istana Raja Majapahit berada di sebelah barat dari Istana Rani Lasem Raja Matahun.

Di utara istana Raja Majapahit, ada Istana Raja Kertawardana dan Paseban. Paseban adalah tempat atau balai yang digunakan untuk menghadap raja.

Adapun di sisi tenggara Kedaton, terdapat Candi Siwa.

Di sebelah selatan istana terdapat hunian untuk Kepala Mahkamah Agung, lalu sisi barat daya istana terdapat candi Hindu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com