Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.000 Guru di Kota Mataram Belum Divaksin, Ini Penjelasan Dinas Pendidikan

Kompas.com - 29/10/2021, 23:38 WIB
Dheri Agriesta

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Sebanyak 6.000 guru di Kota Mataram, khususnya yang mengajar di sekolah swasta, belum disuntik vaksin Covid-19 karena berbagai alasan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Fatwir Uzali mengaku kesulitan menjangkau para guru tersebut.

"Sebanyak 6.000 guru yang belum divaksinasi itu merupakan guru di sekolah-sekolah swasta, sehingga kami kesulitan untuk menyikapinya," kata Lalu Fatwir di Mataram seperti dikutip dari Antara, Jumat (29/10/2021).

Meski begitu, vaksinasi Covid-19 guru di sekolah negeri sudah mencapai 91 persen dari target 9.000 guru.

Sementara capaian vaksinasi Covid-19 tenaga nonguru sebanyak 89 persen.

Baca juga: Wali Kota Mohan: Kota Mataram Turun dari Level 2 Menjadi Level 1 PPKM...

Pernyataan itu disampaikannya menanggapi terungkapnya data 6.000 guru di Kota Mataram ternyata belum divaksinasi, dalam kegiatan rapat koordinasi validasi data sasaran vaksin Covid-19 di Kota Mataram.

Rapat koordinasi itu dihadiri Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi, Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana, dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lainnya.

Fatwir menyebut, dinas pendidikan telah berulang kali mengirimkan surat izin pelayanan vaksinasi di sekolah swasta.

Bahkan, dalam surat tersebut, dicantumkan sanksi administrasi untuk sekolah yang tidak melaksanakan kgegiatan vaksinasi.

"Sayangnya hal itu kurang mendapatkan perhatian, apalagi sekolah yang dikelola yayasan. Ada beberapa sekolah secara jelas menolak, tapi ada juga yang belum mau karena alasan masih ragu-ragu," katanya.

 

Untuk meningkatkan vaksinasi para guru itu, Disdik Mataram akan berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kota Mataram dan tim vaksinasi dari TNI, Polri, dan Dinas Kesehatan Kota Mataram.

Jika masih enggan divaksinasi, para guru dari sekolah swasta itu akan diminta membuat surat pernyataan dan menjabarkan alasannya.

"Ini akan menjadi tugas Satgas Covid-19, termasuk jajaran TNI/Polri agar satgas memiliki acuan riil ketika dilakukan validasi cakupan vaksinasi," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram Tak Jadikan Sertifikat Vaksin untuk Syarat Pelayanan Publik, Ini Alasannya

Sementara itu, Kapolresta Mataram Kombes Heri Wahyudi mengatakan, hal ini merupakan kewenangan Wali Kota Mataram.

"Jika guru di sekolah swasta ternyata ada yang tidak mau divaksinasi bahkan menolak, yang bisa menjawab kepala daerah untuk mengambil kebijakan final," katanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com