BLITAR, KOMPAS.com - Polisi telah memeriksa tiga rekaman kamera pengawas atau CCTV guna mengungkap kasus pencurian uang tunai Rp 427 juta milik Suprapto, peternak sapi perah asal Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Uang tunai hasil penjualan puluhan ribu liter susu milik sekitar 200 peternak sapi perah itu diduga diambil oleh pencuri dari dalam kabin mobil milik Suprapto pada Senin siang (25/10/2021) saat dirinya sedang mengganti ban mobil yang kempis.
Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Ardyan Yudho Setyantono mengatakan, dua pria mencurigakan tertangkap kamera CCTV yang rekamannya telah diperiksa polisi.
"Ada dua pria mencurigakan tertangkap kamera CCTV di sekitar kantor Bank BCA Wlingi dan sekitar lokasi yang diduga menjadi tempat pencurian," kata Yudho kepada Kompas.com, Jumat (29/10/2021).
Baca juga: Uang Rp 427 Juta yang Raib di Blitar, Ternyata Hasil Penjualan Susu Milik 200 Peternak Sapi Perah
Dua pria tersebut, kata Yudho, terlihat mondari-mandir di sekitar mobil Panther milik Suprapto.
Pada segmen lain dalam rekaman CCTV yang diperiksa polisi, lanjut Yudho, dua pria itu terlihat berboncengan mengendarai satu sepeda motor.
Meski sudah mencurigai pelaku, ujarnya, polisi belum dapat mengidentifikasi nomor polisi dari sepeda motor yang digunakan kedua pria mencurigakan tersebut.
"Rekaman CCTV yang mengarah ke pelat nomor kendaraan orang yang kita curigai, sayangnya, kualitas gambarnya rendah," kata dia.
Menurut Yudo, pihaknya akan menyisir lagi kamera CCTV di radius yang lebih luas demi mendapatkan pelat nomor kendaraan dan ciri-ciri kedua orang yang dimaksud.
"Kita akan coba pastikan dulu ke mana arah pelaku setelah berhasil mengambil uang dari mobil korban. Dari sana kita akan sisir lagi kamera CCTV yang ada," jelasnya.
Baca juga: Kronologi Uang Rp 427 Juta Milik Peternak di Blitar Dicuri, Korban Sempat Dengar Pintu Mobil Ditutup
Modus Kempis Ban
Selain kualitas kamera CCTV yang rendah, polisi juga kesulitan mencari pelaku lantaran tidak ada satu orang saksi pun yang mengetahui ciri-ciri pelaku, bahkan korban sekali pun.
Menurutnya, pihaknya dapat memaklumi jika korban mengaku sama sekali tidak melihat ciri-ciri pelaku bahkan tidak sempat melihat sosoknya.
"Saya kira wajar korban tidak melihat pelaku sama sekali karena sedang fokus pada ban mobil yang kempis," kata dia.
Terkait modus pencurian, kata dia, pihaknya memastikan bahwa pelaku menggunakan paku yang dimodifikasi agar dapat membuat kempis ban meskipun telah menggunakan ban tubeless.
"Modus kempis ban ini memang pencurian yang cukup banyak terjadi pada tindak kriminal pencurian barang yang ada di dalam mobil," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Suprapto (70), warga Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar kehilangan uang Rp 427 juta yang baru saja dia ambil dari sebuah bank di Kecamatan Wlingi pada Senin siang.
Baca juga: Kalapas Blitar Sebut Pelemparan Sabu sebagai Upaya Bandar Narkoba Tembus Keamanan Lapas
Uang yang dimasukkan ke sebuah tas ransel yang diletakkan di bawah jok mobil itu adalah uang penjualan susu dari sekitar 200 peternak sapi perah di Kecamatan Gandusari.
Dalam perjalanan pulang sekitar 1 kilometer dari bank tersebut, ban mobil bagian belakang kempis.
Ketika keduanya sedang mengganti ban, terdengar suara pintu mobil menutup.
Suprapto lantas memeriksa bagian dalam mobilnya dan mendapati tas beserta uang di dalamnya sudah hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.