Tahun berikutnya, lanjut Dahlan, pengadaan digester terus ditambah menggunakan anggaran Pemerintah Desa Sambak dan Pemerintah Kabupaten Magelang.
Sampai saat ini ada 5 unit digester yang tersebar di Dusun Sindon (3 unit), Dusun Miriombo dan Balai Desa Sambak masing-masing 1 unit. Sedangkan IPAL sudah dimiliki 3 unit.
"Warga yang tinggal di sekitar digester sampai radius 350 meter sudah bisa pakai biogas yang dihasilkan oleh digester itu, disalurkan pakai pipa paralon, kemudian disambungkan ke kompor. Relatif lebih murah dan aman," terang Dahlan.
Penggunaan biogas ini kemudian dikelola secara swadaya dalam satu kepengurusan. Iuran yang dihimpun dari pengguna dipakai untuk biaya perawatan jaringan instalasi biogas.
Di desa ini juga ada tenaga atau teknisi khusus memperbaiki digester jika terjadi kerusakan.
"Smart Proklim itu bisa untuk mengetahui mengecek berapa sih jumlah kepala keluarga yang sudah menggunakan atau yang ikut langganan biogas. Dari digester satu itu dipakai orang berapa. Digester kedua dipakai orang berapa itu nanti akan bisa dibaca dilihat di Smart Proklim itu simbah biru khusus untuk biogas," papar Danu.
Keberhasilan dalam penggunaan biogas tersebut mampu mengantarkan Desa Sambak meraih penghargaan Desa Mandiri Energi tingkat Provinsi Jawa Tengah.
Selain biogas, desa ini juga merintis penggunaan tenaga surya (solar cell) untuk memenuhi kebutuhan fasilitas umum dan sekolah.
"Listrik di Balai Desa kami sudah pakai solar cell, juga beberapa sekolah," ujar Danu.
Menurut Danu, tujuan penggunaan solar cell ini tentu untuk menghemat penggunaan listrik negara dan mengurangi efek rumah kaca.
Prestasi terbaru, desa ini berhasil menyabet penghargaan program Kampung Iklim kategori Lestari tingkat Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021.
Sebelumnya, pada tahun 2017, Desa Sambak meraih predikat Kampung Iklim kategori Utama berkat upaya konservasi alam melalui penanaman kopi, pemanfaatan sumber daya air (SDA), ketahanan pangan, pengelolaan sampah, dan upaya pelestarian alam lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.