Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kepala Suku, Ini Sosok Fientje Suebu, Perempuan Papua Pertama yang Jadi Dubes Indonesia, 31 Tahun Berkarier di Kemenlu

Kompas.com - 29/10/2021, 10:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Fientje Suebu, perempuan asal Sentani Papua dilantik sebagai Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia (RI) untuk Selandia Baru oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Iai dilantik bersama 17 dubes lainnya oleh Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (25/10/2021).

Sebelum dilantik, Fientje Suebu dinyatakan lolos uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan pada Senin (12/7/2021) hingga Rabu (14/7/2021).

Perempuan asal Papua tersebut ternyata sudah 31 berkarier di Kementerian Luar Negeri.

Baca juga: Putri Papua Dilantik Jadi Dubes Selandia Baru, Pemprov Papua: Posisi Ini Sangat Strategis

Anak dari kepala suku di Papua

Dikutip dari Peranperempuan.id, Fientje Suebu adalah anak perempuan satu-satunya di antara lima putra seorang kepala suku di Papua.

Ia sempat menempuh pendidikan di Sekolah Dinas Luar Negeri.

Sebelum dilantik sebagai Kedubes Selandia Baru, Fientje menjabat sebagai Wakil Kepala Perwakilan di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk India.

Ia menduduki jabatan tersebut sejak Februari 2018.

Baca juga: Danau Sentani dan Legenda Penunggang Naga di Papua

"Bangga dipercayakan dengan posisi ini dan ini merupakan kehormatan bagi saya dan keluarga untuk bisa melayani bangsa,” kata Fientje saat dihubungi melalui telepon dikutip dari Peranperempuan.id.

Ia mengaku tak menyangka akan menjadi seorang diplomat. Setelah lulus sekolah dinas, ia direkrut oleh Departemen Luar Negeri dan ia pindah ke Jakarta.

Fientje dan suaminya, Pendeta Philpus Sarwom memiliki tiga orang anak. Fientje mengaku tidak mudah menjalani peran sebagai seorang ibu dan diplomat.

Tugas mengharuskannya untuk melakukan perjalanan ke negara lain setiap tiga sampai empat tahun.

Baca juga: Menjaga Tradisi Seni Lukis Khombow Khas Asei Sentani Papua

Ilustrasi Selandia Baru - Pemandangan Kota Auckland di Selandia Baru.SHUTTERSTOCK / By Sorang Ilustrasi Selandia Baru - Pemandangan Kota Auckland di Selandia Baru.
Salah satu tantangannya adalah beradaptasi dengan berbagai sistem pendidikan di negara lain. Tidak hanya di mancanegara bahkan di Indonesia, keluarganya berjuang untuk mengimbangi kesenjangan.

“Kami harus mengelola bermacam perbedaan budaya yang sangat besar, baik di sekolah dengan perbedaan mata pelajaran dan pekerjaan rumahnya,” ujarnya.

“Pada satu titik waktu keluarga diminta untuk pindah selama ujian sekolah, sebagai akibatnya anak-anak harus diturunkan kelasnya,” kata dia.

Karir Fientje didukung oleh sang suami yang memilih tinggal di Jakarta dengan tiga anaknya agar bisa menyelesaikan pendidikan.

Namun mereka menekankan rasa hormat dan cinta dari keluarga mereka.

Baca juga: Bukan Sekedar Tas, Noken adalah Lambang Kedewasaan Wanita Papua, Harganya Capai Rp 12 Juta


Dengan karier yang ia dapatkan, Fietnje ingin menunjukkan bahwa orang Papua mampu berdaya seperti yang lainnya.

Fientje percaya bahwa perempuan Indonesia dan khususnya perempuan Papua dapat menjadi agen perubahan di bidangnya masing-masing.

Tidak hanya menduduki posisi eksekutif, legislatif atau yudikatif. Namun yang terpenting mampu bersaing dalam era globalisasi ini.

"Prestasi yang menghasilkan kebahagiaan. Kami berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hidup ini dan merasa senang karenanya, baik di tempat kerja, di rumah, membesarkan keluarga dan memelihara hubungan, mendidik anak-anak, atau apapun yang mengarah pada kepuasan adalah kesuksesan," kata dia.

Baca juga: PON XX 2021, Terima Kasih Papua, Torang Bisa!

Jadi kebanggaan Papua

Tempat wisata di Papua - Pemandangan Danau Sentani di Papua.SHUTTERSTOCK / Setiono Joko Purwanto Tempat wisata di Papua - Pemandangan Danau Sentani di Papua.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Papua Jeri Agus Yudianto memberikan apresiasi atas dilantiknya Fientje Suebu sebagai Dubes RI untuk Selandia Baru.

“Posisi Beliau (Fientje) menjadi Dubes Selandia Baru ini sangat strategis, karena di wilayah Pasifik, Papua (merupakan) salah satu provinsi paling ujung Indonesia, sebagai pintu masuk perdagangan dan perekonomian," kata Jeri saat dihubungi melalui telepon, Kamis (28/10/2021).

Menurutnya, Fientje telah memberikan dedikasi penuh selama berkarier di Kemenlu.

Dirinya juga menekankan bahwa, terpilihnya Fientje Suebu sebagai Duta Besar RI untuk Selandia Baru, bukan hanya dilihat karena keberbihakan terhadap Orang Asli Papua (OAP).

Baca juga: 7 Makanan Khas Papua, Ada Papeda, Keladi Tumbuk hingga Udang Selingkuh

Tetapi menurutnya, karena memang kelayakan kompeten dan perjalanan karir seorang Fientje Suebu, yang telah dirintisnya sejak lama di dunia diplomat.

"Bukan semata-mata diangkat saja, tetapi ada track record-nya yang baik, dan data terakhir beliau itu, selaku Wakil Duta Besar RI untuk India," paparnya.

Jeri menjelaskan, posisi dubes menjadi strategis lantaran pemerintah tengah gencar menggelar Pacific Exposition, yaitu ajang perkenalan perekonomian dan perdagangan Indonesia, khususnya Papua, untuk daerah Pasifik.

Mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, Jeri berharap, keberadaan Fientje sebagai Dubes Selandia Baru dapat memberi warna bagi diplomasi Indonesia di wilayah Pasifik.

Baca juga: Mengenal Musamus, Rumah Semut di Taman Nasional Wasur Merauke Papua

“Kami Papua ikut berpartisipasi (dalam acara Pacific Exposition) dan ada beberapa hal yang akan kami tampilkan secara virtual nanti. Tentunya harapan kami, bersama stakeholder pemerintah pusat terlebih dengan Pemprov Papua, dapat melanjutkan event itu," tutur Jeri.

Ia pun berharap, acara yang melibatkan regional Papua akan terus bertambah.

Sementara itu Ketua Angkatan Dubes RI 2021, Lena Maryana Mukti menjelaskan jika Fientje memang sudah ditunjuk Presiden menjadi Dubes Selandia Baru, namun statusnya masih menunggu karena pelantikannya masih menunggu persetujuan dari Pemerintahan Selandia Baru.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor : Amalia Purnama Sari), Peranperempuan.id, Tribun Papua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Diajak Tunjukkan Tangan Bentuk L Lambang Ikut Pilgub Jateng, Luthfi: Ojo Ngono

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Kronologi Pembunuhan Wanita di Wonogiri, Korban Dibakar dan Dikubur di Pekarangan

Regional
Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Usai Banjir Demak, Siti Panik Ketiga Anaknya Terkena DBD

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Dikabarkan Tenggelam di Laut, Aparat Desa Ternyata Pergi Jauhi Rekannya

Regional
Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Perjuangan Sisilia Unut Sudah 30 Tahun Memikul Derita Sakit Gondok Seukuran Bola Plastik, Butuh Biaya Operasi

Regional
Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Pengakuan Pembunuh Karyawan Toko di Sukoharjo, Incar THR Korban Senilai Rp 5 Juta untuk Bayar Utang

Regional
Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Digaji Rp 2,2 Juta, Bawaslu Pangkalpinang Cari 21 Anggota Panwascam

Regional
Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Harga Naik, Peminat Perhiasan Emas Muda di Kota Malang Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com