BAUBAU, KOMPAS.com – Video puluhan mahasiswa dari Ambon mengamuk di pelabuhan Murhum Baubau, Sulawesi Tenggara viral di media sosial, Kamis (28/10/2021).
Mahasiswa hendak naik ke atas kapal Pelni namun dihalangi petugas pelabuhan karena tak memiliki tiket kapal.
“Itu mahasiswa dari Kendari mau balik ke Ambon tapi tidak memiliki tiket, sehingga memaksa masuk,” kata Kapolsek KP3 Pelabuhan Murhum Baubau Iptu Yudhi Widia Sarono, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Kapal Cepat Tanjungpandan - Pangkalbalam Tambah Frekuensi
Yudhi menambahkan, ia bersama syahbandar pelabuhan dan pemerintah daerah telah melakukan rapat terbatas untuk membahas kepulangan 39 mahasiswa pulang ke Ambon.
“Kita merasa prihatin, sehingga tadi kami patung-patungan untuk biayai tiketnya, semuanya ada sekitar Rp 11 juta,” ujarnya.
“Jumat (29/10/2021) mereka akan diberangkatkan dengan kapal Pelni KM Dobonsolo sekitar jam 11 siang,” ucap Yudhi.
Video kericuhan tersebut terjadi pada Senin (25/10/2021) malam di Pelabuhan Murhum Baubau.
Dalam video beberapa mahasiswa membanting pagar penghalang penumpang.
Dari video yang beredar, seorang mahasiswa, Muh Kadafi Borut, mengatakan, dari Kendari menuju Baubau ada kendala yang mereka hadapi.
“Sampai di sini teman-teman Ambon ada sedikit kekurangan karena kita tidak punya duit. Sehingga teman-teman IMM melakukan mediasi, kita ketemu syahbandar bahkan ke Pelni itu sampai tiga kali,” kata Kadafi.
Baca juga: Kapal Kargo Tabrak Karang di Sorong Saat Hindari Tabrakan dengan KM Gunung Dempo
Mahasiswa kemudian menjalani rapid test dengan membayar Rp 100 ribu, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 39 orang.
Namun mediasi tersebut tidak menemui titik terang.
Kadafi, mengatakan mahasiswa mengamuk karena ksemua mahasiswa harus diberangkatkan ke Ambon. Sebab, kalau tinggal di Baubau lagi, mahasiswa sudah tidak punya uang.
“Sedangkan mediasi ke Pelni dan Syahbandar, bahwa kita ini sudah tidak punya duit.Kami hanya membawa diri saja,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.