Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konas Menwa Indonesia: Diklatsar Harus Ada Pengawasan

Kompas.com - 28/10/2021, 19:41 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kepala Staf Komando Nasional Resimen Mahasiswa (Konas Menwa) Indonesia, Muhammad Arwani Denny menyebutkan, penyelenggaraan Diklatsar Menwa harus ada pengawasan.

Hal tersebut guna mengantisipasi sesuatu yang tidak diinginkan seperti yang terjadi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Diketahui, Gilang Endi (21) mahasiswa D4 Prodi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa.

"Jadi sebenarnya itu harus ada pengawasan. Kami belum bisa memberikan pernyataan yang detail karena takutnya nanti malah simpang siur," kata Arwani di Solo, Jawa Tengah, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Buntut Meninggalnya Mahasiswa UNS, Konas Menwa Indonesia Bakal Evaluasi SOP

Pihaknya menyerahkan proses hukum kasus meninggalnya salah satu peserta Diklatsar Menwa tersebut kepada kepolisian.

"Tentunya kami percaya pihak kepolisian untuk memberikan keterangan terkait kasus tersebut. Kalau kami tidak berkompeten menyampaikan itu," terang dia.

Mengenai ada aspirasi terkait pembubaran ormawa Menwa, Arwani menegaskan semua berhak menyampaikan aspirasi.

"Apapun itu aspirasinya. Bahkan Presiden diminta mundur kok. Aspirasi itu biasa," terangnya.

"Selagi kita masih di dalam frame bekerjanya, beroganisasinya saya kira nanti ketemu titik temunya. Kita sebenarnya sama, sama-sama anak bangsa. Ingin membangun bangsa bersama tetapi memang dalam satu kegiatan ada kejadian saya kira itu tidak bisa kita tolak," sambungnya.

Baca juga: Jika Terbukti Lakukan Kekerasan Saat Diklatsar Menwa UNS, Panitia Akan Di-DO

Pihaknya berharap proses hukum terhadap meninggalnya Gilang saat mengikuti diklatsar tersebut bisa segera selesai.

Sehingga, ungkap Arwani mahasiswa baik peserta maupun panitia yang terlibat dalam diklatsar bisa kembali melanjutkan studinya.

"Apapun yang terjadi proses belajar harus tetap berjalan," terang dia.

Mengenai Diklatsar Menwa apakah identik dengan kekerasan, Arwani menegaskan sudah tidak ada. Bahkan, kata dia di dalam dunia militer pun sudah zero accident atau nihil kecelakaan.

"TNI, Polri sudah membuat peraturan bahwa setiap pendidikan harus zero accident. Bahkan pendidikan sebaik apapun ketika ada korban maka pendidikan dianggap gagal. Kita sudah mengikuti ke arah sana (zero accident)," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com