Ujung-ujungnya malah konten tidak menghasilkan uang, cita-citanya sebagai atlet pun menguap begitu saja. Anak ini akhirnya tidak mendapat keduanya.
Untuk itu, buatlah konten yang mendukung cita-cita.
Misalnya, jika Anda ingin menjadi psikolog, maka buatlah konten tentang psikologi. Ingin jadi penyanyi, buat konten cover lagu dan lainnya.
Namun tentunya konten-konten tersebut harus didukung dengan literasi yang kuat, wawasan kebangsaan, melalui beragam diskusi. Bila tidak, konten tersebut tidak akan ada isinya.
“YouTube itu cukup menjanjikan asal tidak mengikuti yang sudah tren,” ujar CEO Komunikonten.
YouTube belum slowdown
Hariqo melihat dalam waktu dekat YouTube belum akan slowdown.
Sebab, YouTube masih sangat ramai digunakan, tidak hanya untuk masyarakat tapi juga oleh perusahaan atau organisasi.
Ada sejumlah perusahaan kecil yang tak mempunya budget berlebih untuk membuat bank data atau memiliki server, terpaksa menjadikan YouTube sebagai solusi alternatif untuk menyimpan data mereka.
Konten apa saja yang laku di YouTube?
Hariqo mengungkapkan, musik masih menjadi konten yang banyak ditonton orang.
Alasanya karena musik merupakan sebuah hiburan dan relatif tidak ada muatan ideologi apa pun, sehingga selalu bisa didengarkan berulang-ulang.
Konten lainnya yang laku dan sering dicari adalah video pendidikan untuk pemenuhan kebutuhan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tips, dan how to.
Hoaks
Tentu saja YouTube juga memiliki kelemahan seperti platform media sosial lainnya.