Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keraton Yogyakarta Gelar Pentas Musik untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda

Kompas.com - 28/10/2021, 14:31 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta ikut memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan menggelar pentas musik di Kagungan Dalem Bangsal Mandalasana.

Penghageng Ageng Kridomardhowo Kanjeng Pangerang Haryo (KPH) Notonegoro menjelaskan pentas musik pada 28 Oktober sudah rutin dilakukan oleh Keraton Yogyakarta.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, Keraton Yogyakarta mengajak masyarakat untuk mengapresiasi pentas musik secara virtual melalui live streaming YouTube Kraton Jogja.

Baca juga: Maknai Ikrar Sumpah Pemuda, Gus Muhaimin Tekankan Generasi Muda Harus Kreatif dan Inovatif

Dalam pelaksanaan di lapangan, Pentas Musikan Mandalasana kali ini juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para Abdi Dalem yang bertugas.

Jumlah pemain musik pun dibatasi agar tetap bisa menjaga jarak (physical distancing).

"Kita rutin memperingati hari Sumpah Pemdua sejak tahun 2019," kata Notonegoro saat ditemui di Bangsal Mandalasana Keraton Yogyakarta, Kamis (28/10/2021).

Pada pentas musik yang digelar kali ini ada yang berbeda dengan pentas sebelum-sebelumnya.

Perbedaan terlihat dari jenis alat musik yang digunakan dalam pentas peringatan Sumpah Pemuda kali ini.

Baca juga: Perayaan Maulid Nabi di Keraton Yogyakarta Digelar Sedehana, Tanpa Gunungan dan Arak-arakan Prajurit

Saat pentas-pentas sebelumnya jenis alat musik yang mendominasi pentas peringatan Hari Sumpah Pemuda adalah alat musik tiup, tetapi sekarang ini beralih ke alat musik gesek.

Perubahan dari alat musik tiup ke alat musik gesek dilakukan setelah Raja Yogyakarta yakni Sri Sultan Hamengku Buwono X telah meluncurkan album Royal Orkestra pada 21 Juni 2021.

"Dalam Royal Orkestra itu merupakan gabungan alat musik lengkap," kata dia.

Pentas musik dengan total delapan lagu ini seluruhnya bertema kebangsaan yang berkaitan dengan hari Sumpah Pemuda.

Notonegoro menyampaikan pada peringatan Sumpah Pemuda kali ini Keraton Yogyakarta tidak hanya ingin membangkitkan semangat kepemudaan saja tetapi juga membangkitkan semangat-semangat persatuan.

"Sumpah pemuda itu kan dulu para pemuda saat masa penjajahan berani mengikrarkan sebagai orang Indonesia. Kita semua ini baik dari Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi semuanya bersatu menyatakan satu bangsa satu nusa, dan menjunjung bahasa persatuan ysitu Bahasa Indonesia," jelas dia.

Baca juga: “One Gate System” Diterapkan di Yogyakarta, Bus Pariwisata Wajib Jalani Skrining

Menurut Notonegoro, Keraton Yogyakarta sendiri ingin berkontribusi dalam peringatan Sumpah Pemuda.

Bentuk kontribusi Keraton Yogyakarta adalah dengan cara mempersembahkan seni pertunjukan.

Dengan harapan, seni pertunjukan yang digelar Keraton dapat membangkitkan semangat Kebhinekaan dan membangkitkan semangat persatuan dan persaudaraan sebagai bangsa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com