KUPANG, KOMPAS.com - Jenazah MM (13), siswa salah satu SMP Negeri di Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diduga tewas dianiaya gurunya diotopsi, Rabu (27/10/2021) kemarin.
Proses otopsi ditangani langsung oleh dokter forensik dari Bidang Dokkes Polda NTT.
Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas mengatakan, hasil otopsi baru akan diketahui sekitar sepekan mendatang.
"Hasil otopsi kemungkinan 5-7 hari baru diperoleh kesimpulan dari hasil pemeriksaan dokter forensik," ujar Agustinus, kepada Kompas.com, Kamis (28/10/2021).
Baca juga: Atap SD di Ngawi Rusak hingga Mengenai Kepala Siswa, Perangkat Desa: Kami Tidak Tahu
Dia menyebutkan, pelaksanaan otopsi menjadi bukti petunjuk jika kekerasan tersebut sampai menyebabkan korban meninggal.
Namun menurutnya, hasil visum dari dokter sebelum korban meninggal yang diminta oleh polisi, juga dapat digunakan sebagai bukti petunjuk untuk menjerat pelaku.
"Kami juga masih menunggu hasil visum et repertum secara tertulis yang telah dimintakan kepada RSUD Kalabahi," ujar dia.
Baca juga: Miris, Siswa SD di Ngawi Terpaksa Belajar di Kelas yang Atapnya Nyaris Roboh
Sebelumnya diberitakan, MM (13), siswa SMP Negeri di Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal diduga dianiaya oleh gurunya, SK (40).
Penganiayaan itu diduga terjadi karena korban tidak mengerjakan tugas.
Siswa kelas 1 SMP tersebut sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kalabahi Alor sebelum dinyatakan meninggal.
"Korban sempat dirawat sejak dua hari lalu di rumah sakit dan akhirnya meninggal dunia tadi pagi sekitar pukul 10.00 Wita," ungkap Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas, kepada Kompas.com, Selasa (26/10/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.