NGANJUK, KOMPAS.com- Sedikitnya 51 orang mengalami mual, pusing dan muntah-muntah usai menyantap hidangan hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur.
Satu orang bahkan meninggal dunia. Mereka diduga mengalami keracunan makanan.
Tak hanya para tamu, bahkan penyelenggara hajatan pun mengalami gejala keracunan hingga harus dirawat di RSUD Kertosono.
"(Anak saya) yang sakit dua, yang nomor tiga sama empat, (mereka) adik-adiknya yang nikah," kata DS, penyelenggara hajatan, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Diduga Keracunan Makanan, Penyelenggara Hajatan di Nganjuk Turut Dirawat di RSUD Kertosono
Adapun hajatan pada Minggu (24/10/2021) tersebut diselenggarakan oleh DS dan suaminya yang berinisial SM.
Pesta itu ialah pesta pernikahan anak pertamanya.
Dia pun kebingungan mengapa hidangan yang disajikan berujung kejadian keracunan massal.
Padahal hidangan itu dimasak di kediaman DS sendiri.
"Saya enggak menyangka kayak gini," kata dia.
Menu yang disuguhkan dalam hajatan beragam. Seperti lontong sate, nasi goreng, capcay, mi goreng hingga bakso.
“Yang (hidangan) pagi itu enggak apa-apa, rata-rata yang di sini (dirawat di RSUD Kertosono) itu yang tamu sore-sore. Padahal yang dimasak itu sama (seperti) yang pagi, tapi enggak tahu kenapa,” sebut DS.
Baca juga: Kesaksian Korban Keracunan Makanan Hajatan di Nganjuk: Merasa Mual, Diare, hingga Linu Tulang
Polisi mengungkap, acara hajatan tersebut ternyata tidak mengantongi izin dari kepolisian dan Satgas Covid-19 Desa Banaran.
"Kami tidak mengeluarkan izin," tutur Kapolres Nganjuk AKBP Jimmy Tana.
Hajatan berlangsung dalam dua sesi. Sesi pertama pada pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB dan sesi kedua pada pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB.
"Dihadiri oleh teman komunitas dan tetangga dekat," katanya.
Baca juga: Korban Diduga Keracunan Makanan Hajatan di Nganjuk Capai 60 Orang, 14 Orang Masih Dirawat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.