Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelenggara Hajatan Bingung, Gelar Acara Mantu, Malah Ikut Jadi Korban Keracunan Massal: Enggak Menyangka

Kompas.com - 28/10/2021, 10:05 WIB

NGANJUK, KOMPAS.com- Sedikitnya 51 orang mengalami mual, pusing dan muntah-muntah usai menyantap hidangan hajatan di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur.

Satu orang bahkan meninggal dunia. Mereka diduga mengalami keracunan makanan.

Tak hanya para tamu, bahkan penyelenggara hajatan pun mengalami gejala keracunan hingga harus dirawat di RSUD Kertosono.

"(Anak saya) yang sakit dua, yang nomor tiga sama empat, (mereka) adik-adiknya yang nikah," kata DS, penyelenggara hajatan, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Diduga Keracunan Makanan, Penyelenggara Hajatan di Nganjuk Turut Dirawat di RSUD Kertosono

Bingung hidangan berujung kejadian keracunan massal

Ilustrasi menikah.SHUTTERSTOCK/ANDREY NASTASENKO Ilustrasi menikah.

Adapun hajatan pada Minggu (24/10/2021) tersebut diselenggarakan oleh DS dan suaminya yang berinisial SM.

Pesta itu ialah pesta pernikahan anak pertamanya.

Dia pun kebingungan mengapa hidangan yang disajikan berujung kejadian keracunan massal.

Padahal hidangan itu dimasak di kediaman DS sendiri.

"Saya enggak menyangka kayak gini," kata dia.

Menu yang disuguhkan dalam hajatan beragam. Seperti lontong sate, nasi goreng, capcay, mi goreng hingga bakso.

“Yang (hidangan) pagi itu enggak apa-apa, rata-rata yang di sini (dirawat di RSUD Kertosono) itu yang tamu sore-sore. Padahal yang dimasak itu sama (seperti) yang pagi, tapi enggak tahu kenapa,” sebut DS.

Baca juga: Kesaksian Korban Keracunan Makanan Hajatan di Nganjuk: Merasa Mual, Diare, hingga Linu Tulang

Tak berizin

Kapolres Nganjuk AKBP Jimmy Tana (tengah) memberikan keteragan ke media dalam konferensi pers di Mapolres Nganjuk, Rabu (27/10/2021).KOMPAS.COM/USMAN HADI Kapolres Nganjuk AKBP Jimmy Tana (tengah) memberikan keteragan ke media dalam konferensi pers di Mapolres Nganjuk, Rabu (27/10/2021).

Polisi mengungkap, acara hajatan tersebut ternyata tidak mengantongi izin dari kepolisian dan Satgas Covid-19 Desa Banaran.

"Kami tidak mengeluarkan izin," tutur Kapolres Nganjuk AKBP Jimmy Tana.

Hajatan berlangsung dalam dua sesi. Sesi pertama pada pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB dan sesi kedua pada pukul 17.00 WIB hingga 21.00 WIB.

"Dihadiri oleh teman komunitas dan tetangga dekat," katanya.

Baca juga: Korban Diduga Keracunan Makanan Hajatan di Nganjuk Capai 60 Orang, 14 Orang Masih Dirawat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cerita Ibu Hamil di Tasikmalaya Ngidam Dibonceng Motor oleh Polisi, Menangis Terharu Saat Dituruti

Cerita Ibu Hamil di Tasikmalaya Ngidam Dibonceng Motor oleh Polisi, Menangis Terharu Saat Dituruti

Regional
Tiga Gudang Penampung 11,3 Ton Ikan Beku Impor di Palembang Disegel

Tiga Gudang Penampung 11,3 Ton Ikan Beku Impor di Palembang Disegel

Regional
Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi yang Buang Potongan Tubuh di Sungai Bengawan Solo, Kedua Kakinya Ditembak

Polisi Tangkap Pelaku Mutilasi yang Buang Potongan Tubuh di Sungai Bengawan Solo, Kedua Kakinya Ditembak

Regional
Polisi Hentikan Aktivitas Galian C Milik 3 Perusahaan di Ende karena Tak Berizin

Polisi Hentikan Aktivitas Galian C Milik 3 Perusahaan di Ende karena Tak Berizin

Regional
Potret Warga Semarang Antusias Menyambut Para Biksu Thudong hingga Menyiapkan Karpet Bunga

Potret Warga Semarang Antusias Menyambut Para Biksu Thudong hingga Menyiapkan Karpet Bunga

Regional
Sempat Dilaporkan Hilang, Anak Tenaga Ahli di DPR Akhirnya Ditemukan, Ternyata Lari dari Rumah

Sempat Dilaporkan Hilang, Anak Tenaga Ahli di DPR Akhirnya Ditemukan, Ternyata Lari dari Rumah

Regional
Kunjungi Korban Penganiayaan oleh 3 Anggotanya, Danlanal Maumere Minta Maaf

Kunjungi Korban Penganiayaan oleh 3 Anggotanya, Danlanal Maumere Minta Maaf

Regional
Rumah di Banyuwangi Terbakar akibat Obat Nyamuk, Kerugian Capai Rp 100 Juta

Rumah di Banyuwangi Terbakar akibat Obat Nyamuk, Kerugian Capai Rp 100 Juta

Regional
Bidan Puskesmas Pauh Muratara Diduga Pilih Tidur daripada Bantu Ibu Melahirkan, Pasien dan Bayinya Meninggal

Bidan Puskesmas Pauh Muratara Diduga Pilih Tidur daripada Bantu Ibu Melahirkan, Pasien dan Bayinya Meninggal

Regional
Warga TTS yang Meninggal akibat Rabies, Sempat Lerai Anjing yang Saling Gigit

Warga TTS yang Meninggal akibat Rabies, Sempat Lerai Anjing yang Saling Gigit

Regional
Cerita Hijazi, Putranya Raih Gelar Doktor di Amerika: Dia Selalu Bantu Kami Urus Ternak

Cerita Hijazi, Putranya Raih Gelar Doktor di Amerika: Dia Selalu Bantu Kami Urus Ternak

Regional
Mengapa Pandeglang Dijuluki Kota Badak?

Mengapa Pandeglang Dijuluki Kota Badak?

Regional
Marah Tak Diberi Sembako, Motif Pria di Kalsel Bunuh IRT

Marah Tak Diberi Sembako, Motif Pria di Kalsel Bunuh IRT

Regional
Melawan dan Lukai Petugas Saat Akan Ditangkap, Pria Pembunuh IRT di Kalsel Tewas Ditembak Polisi

Melawan dan Lukai Petugas Saat Akan Ditangkap, Pria Pembunuh IRT di Kalsel Tewas Ditembak Polisi

Regional
Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Terdampar di Pantai Batakan Kalsel, Kepalanya Tinggal Tengkorak

Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Terdampar di Pantai Batakan Kalsel, Kepalanya Tinggal Tengkorak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com