BANDUNG, KOMPAS.com - Alat deteksi Covid-19 buatan Universitas Padjajaran (Unpad) yakni CePAD menjadi salah satu bagian dari produk unggulan yang akan ditawarkan ke publik di Paviliun Indonesia dalam ajang Dubai Expo 2021.
Direktur Inovasi dan Korporasi Unpad Diana S mengatakan, CePAD akan mengikuti pameran internasional Dubai Expo 2021 di bawah anjungan Indonesia Jawa Barat Kementerian Riset dan Teknologi atau Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek-BRIN).
Diana mengatakan, tim riset Unpad turut berpartisipasi menciptakan alat deteksi CePAD untuk membantu pemerintah dalam penanganan pandemi.
Baca juga: Unpad Produksi CePAD, Rapid Test Antigen Akurasi 91,5 Persen, Harganya Rp 120.000
“Semenjak kemunculannya tahun 2020, alat deteksi CePAD ini telah mendapatkan berbagai apresiasi dari berbagai pihak sebagai produk anak bangsa yang unggul,” kata Diana seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/10/2021).
Menurut dia inovasi CePAD telah diuji coba serta mendapatkan sertifikat Tingkat Komponan Dalam Negeri (TKDN) dan hal ini menunjukan bahwa Indonesia siap dan mandiri dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Sebelum berangkat ke Dubai, pihaknya memperkenalkan produk hasil riset Kampus Unpad ini kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko.
“Dan sekaligus memohon doa restu dari Pemerintah RI, khususnya Bapak Presiden, agar CePAD dapat sukses dalam ajang promosi bergengsi mancanegara di Dubai Expo," kata dia.
Baca juga: Sebut Kendala 3T karena Langkanya Alat Tes, Menko PMK Sambut Baik GeNose dan CePAD
Sementara itu, Moeldoko mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi produk antigen CePAD karya Unpad ini untuk berkompetisi di pasar luar negeri dan akan segera menyampaikan kabar baik ini kepada Presiden Joko Widodo.
Sebagai produk kebanggaan Jawa Barat, saat ini CePAD diproduksi lebih kurang sebanyak 3 juta dan siap untuk memenuhi kebutuhan dalam maupun luar negeri.
Nantinya, CePAD diharapkan dapat menjadi komoditas ekspor Indonesia.
CePAD saat ini dipegang oleh PT Usaha Bersama Jabar (UBJ) sebagai distributor utama karya inovasi tersebut.
Baca juga: GeNose dan cePAD Bisa Jadi Andalan RI untuk Test Covid 19
PT UBJ sendiri sudah menjalin kerja sama dengan dinas kesehatan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, lalu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan sejumlah kawasan industri.
Korporasi juga berencana memasukan CePAD ke dalam e-catalog.
Perbedaan deteksi CePAD dengan rapid test yang umum digunakan saat ini adalah molekul yang dideteksi.
Rapid test Covid-19 yang umum mendeteksi antibodi.
Sementara CePAD mendeteksi antigen, sehingga dapat mendeteksi virus lebih cepat, karena tidak perlu menunggu pembentukan antibodi saat tubuh terinfeksi virus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.