KOMPAS.com - N, bocah beruia 2,5 tahun dianiaya oleh kekasih ibunya, W (25). Sang ibu, C (19) enggan melaporkan penganiayaan tersebut karena takut tak dinikahi kekasih.
Sejak Agustus 2021, C tinggal di rumah kekasihnya di Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur.
Diduga sejak tinggal serumah, N mengalami berbagai kekerasan dari calon ayah tirinya. Mulai disiram air panas, disundut rokok hingga jari kedua tangannya digigit pelaku.
"Pelaku merupakan pacar dari ibu korban yang telah tinggal serumah mulai periode Agustus sampai Oktober," kata Kapolres Batu AKBP I Nyoman Yogi Hermawan dalam konferensi pers di Mapolres Batu, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Ibu Balita Korban Penganiayaan di Kota Batu Enggan Lapor, Polisi: Takut Tidak Dinikahi Tersangka
Ia menyebut ibu korban tinggal serumah dengan kekasihnya karena dalam waktu dekat akan menikah.
"Mungkin dalam waktu dekat akan melaksanakan pernikahan sehingga tinggal dalam satu rumah sejak Agustus. Dan sejak Agustus itu lah kekerasan terjadi," kata dia.
Yogi mengatakan ibu korban enggan melaporkan kekerasan yang dialami oleh anaknya karena khawatir pernikahannya dengan W batal.
"Karena ibu korban merasa tertekan. Karena takut kalau tidak dinikahi oleh tersangka," kata Yogi.
Baca juga: Balita Disiram Air Panas dan Disundut Rokok oleh Calon Ayah Tiri, Ini Motif Pelaku
Pelaku menganggap korban sebagai beban ekonomi karena bukan darah dagingnya sendiri.
"Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan karena motif ekonomi. Korban dianggap sebagai beban karena korban bukan anak biologis dari pelaku," kata Kapolres Batu, AKBP I Nyoman Yogi Hermawan, dalam konferensi pers di Mapolres Batu, Rabu (27/10/2021).
Selain karena faktor ekonomi, pelaku juga kerap merasal kesal karena korban kerap rewel.
Baca juga: Pengakuan Suami Istri yang Diduga Aniaya Anak Asuh Difabel di RKS Sleman
Rasa kesal itu lantas dilampiaskan dengan penyiksaan.
"Tersangka juga merasa kesal karena korban sering rewel," kata dia.
Faktor lainnya adalah akibat perselisihan antara pelaku dan ibu korban.