MADIUN, KOMPAS.com- Empat kelurahan di Kota Madiun terancam banjir kiriman dari Gunung Wilis saat musim penghujan tiba.
Terlebih BMKG memperingatkan adanya potensi bencana angin dan hujan lebat di Jawa Timur.
“Titik rawan (bencana) berada di daerah timur karena kiriman (banjir) dari Gunung Wilis ditambah luapan air dari Ponorogo dan Kabupaten Madiun bagian utara,” kata Wali Kota Madiun, Maidi, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Kasus Korupsi Pemotongan Honor THL PDAM Kota Madiun, Ini Tanggapan Dirut
Menurut Maidi, pengalaman musim hujan tahun lalu daerah timur di Kota Madiun rawan terkena banjir.
Untuk itu, tahun ini titik-titik rawan itu menjadi atensi pemantauan Pemkot Madiun agar tak lagi terdampak bencana banjir kiriman dari Gunung Wilis.
Untuk meminimalkan banjir kiriman dari Gunung Wilis, kata Maidi, Pemkot Madiun mengangkat sedimentasi sungai.
Tak hanya itu, pemerintah juga membersihkan tumpukan sampah yang menggunung di Sungai Bengawan Madiun.
“Pohon-pohon besar yang bawahnya sudah rapuh kami potong dan bersihkan semuanya,” jelas Maidi.
Baca juga: Hasil Otopsi ART yang Tewas di Madiun, Terdapat Bekas Pukulan Benda Tumpul di Kepala Korban
Maidi juga gencar menyosialisasikan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
Selain itu, ia menginstruksikan petugas kebersihan tidak telat mengambil sampah di titik-titik pembuangan sampah warga.
“Jadi tim Dinas Lingkungan Hidup dan Perkim keliling jangan sampai sampah tidak segera diambil. Sampah-sampah yang ada di lingkungan hari itu harus diambil,” tutur Maidi.
Baca juga: Cara Unik Wali Kota Madiun Tentukan Sekda, Buat Jajak Pendapat di DPRD dan OPD
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.