Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap SD di Ngawi Rusak hingga Mengenai Kepala Siswa, Perangkat Desa: Kami Tidak Tahu

Kompas.com - 28/10/2021, 05:41 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS.com –  Bagian atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kedungmiri di Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengalami kerusakan hingga mencapai 70 persen.

Meski kondisi atap telah ditinjau oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, namun belum ada tindak lanjut yang dilakukan.

“Sudah pernah ditinjau kerusakannya lebih 70 persen, tapi belum ada tindak lanjut sampai sekarang,” ujar salah seorang guru SDN 1 Kedungmiri, AN, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Miris, Siswa SD di Ngawi Terpaksa Belajar di Kelas yang Atapnya Nyaris Roboh

Mengenai kepala siswa

Kondisi atap SDN 1 Kedungmiri yang hampir runtuh karena kayu penyangga atap habis dimakan rayap. Meski membahayakan siswa namun pihak sekolah masih nekat menggunakan 2 ruang kelas yang membahayakan untuk kegiatan belajar mengajar karena kekurangan ruang kelas.KOMPAS.COM/SUKOCO Kondisi atap SDN 1 Kedungmiri yang hampir runtuh karena kayu penyangga atap habis dimakan rayap. Meski membahayakan siswa namun pihak sekolah masih nekat menggunakan 2 ruang kelas yang membahayakan untuk kegiatan belajar mengajar karena kekurangan ruang kelas.

Salah satu ruangan yang mengalami kerusakan parah pada bagian atap adalah ruangan kelas 3.

Plafon di tempat itu rusak dan bahkan sempat mengenai kepala salah satu siswa.

Beruntung siswa tersebut tidak mengalami luka-luka.

Rupanya kondisi kerusakan itu belum menjadi perhatian serius. Perangkat Desa Kedugnmiri bahkan tidak mengetahui adanya kerusakan pada bangunan sekolah di wilayahnya.

“Kami malah tidak tahu kalau bangunan sekolah mengalami kerusakan,” ujar Suarno Sekretaris Desa Kedungmiri saat ditemui di kantor desa.

Baca juga: Kunjungi Guru yang Tinggal bersama Kambing, Wabup Ngawi Rencanakan Bantu Pembangunan Rumah

 

Ilustrasi siswa dalam kelas menggunakan masker.DOK. PIXABAY Ilustrasi siswa dalam kelas menggunakan masker.
Masih dimanfaatkan untuk PTM

Pantauan Kompas.com di SDN 1 Kedungmiri, kayu pada bagian atap telah dimakan rayap.

Tidak hanya di ruang kelas 1 dan 3, kerusakan juga terjadi di perpustakaan.

Di ruang kelas 1, kondisi kayu yang menyangga atap sudah habis dimakan rayap.

Kayu yang rapuh tersebut dikhawatirkan mudah runtuh, apalagi memasuki musim penghujan.

Meski ruang kelas membahayakan bagi siswa, namun pihak sekolah masih memanfaatkan ruang kelas 2 dan kelas 3 untuk kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas.

Baca juga: Camat di Ngawi Ini Menangis Lihat Guru di Wilayahnya Tinggal bersama Kambing

Camat Karangjati Wahyu Srikuncoro mengaku akan melakukan koordinasi dengan wilayah pendidikan di tempatnya untuk mencegah adanya korban siswa.

“Saya akan koordinasi dengan Korwil, jangan sampai anak didik menjadi korban kejatuhan genting,” katanya ditemui di ruang kerjanya.

Sebelumnya siswa SDN 1 Kedungmiri  terpaksa belajar di ruang kelas yang atapnya hampir runtuh karena dimakan rayap.

Siswa kelas 1 akhirnya diungsikan dan menjalani kegiatan belajar mengajar di masjid sekolah.

Sementara siswa kelas 2 dan kelas 3 nekat menjalani kegiatan belajar mengajar di bawah atap yang hampir runtuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Raih Peringkat 2 dalam Penghargaan EPPD 2023, Pemkab Wonogiri Diberi Gelar Kinerja Tinggi

Kilas Daerah
Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Imbas OTT Pungli, Polisi Geledah 3 Kantor di Kemenhub Bengkulu

Regional
Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Sejak Dipimpin Nana Sudjana pada September 2023, Pemprov Jateng Raih 10 Penghargaan

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

KM Bukit Raya Terbakar, Pelni Pastikan Tidak Ada Korban Jiwa dan Terluka

Regional
Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Keruk Lahar Dingin Marapi, Operator Eskavator Tewas Terseret Arus Sungai

Regional
Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Kronologi Pria Bunuh Istri di Tuban, Serahkan Diri ke Polisi Usai Minum Racun Tikus

Regional
Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Nobar Indonesia Vs Korsel di Rumah Dinas Wali Kota Magelang, Ada Doorprize untuk 100 Orang Pertama

Regional
Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Umumkan Tak Mau Ikut Pileg via FB, Ketua DPC PDI-P Solok Dicopot dan Tersingkir di DPRD

Regional
Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com