NGAWI, KOMPAS.com – Bagian atap Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kedungmiri di Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur mengalami kerusakan hingga mencapai 70 persen.
Meski kondisi atap telah ditinjau oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, namun belum ada tindak lanjut yang dilakukan.
“Sudah pernah ditinjau kerusakannya lebih 70 persen, tapi belum ada tindak lanjut sampai sekarang,” ujar salah seorang guru SDN 1 Kedungmiri, AN, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Miris, Siswa SD di Ngawi Terpaksa Belajar di Kelas yang Atapnya Nyaris Roboh
Salah satu ruangan yang mengalami kerusakan parah pada bagian atap adalah ruangan kelas 3.
Plafon di tempat itu rusak dan bahkan sempat mengenai kepala salah satu siswa.
Beruntung siswa tersebut tidak mengalami luka-luka.
Rupanya kondisi kerusakan itu belum menjadi perhatian serius. Perangkat Desa Kedugnmiri bahkan tidak mengetahui adanya kerusakan pada bangunan sekolah di wilayahnya.
“Kami malah tidak tahu kalau bangunan sekolah mengalami kerusakan,” ujar Suarno Sekretaris Desa Kedungmiri saat ditemui di kantor desa.
Baca juga: Kunjungi Guru yang Tinggal bersama Kambing, Wabup Ngawi Rencanakan Bantu Pembangunan Rumah
Pantauan Kompas.com di SDN 1 Kedungmiri, kayu pada bagian atap telah dimakan rayap.
Tidak hanya di ruang kelas 1 dan 3, kerusakan juga terjadi di perpustakaan.
Di ruang kelas 1, kondisi kayu yang menyangga atap sudah habis dimakan rayap.
Kayu yang rapuh tersebut dikhawatirkan mudah runtuh, apalagi memasuki musim penghujan.
Meski ruang kelas membahayakan bagi siswa, namun pihak sekolah masih memanfaatkan ruang kelas 2 dan kelas 3 untuk kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas.
Baca juga: Camat di Ngawi Ini Menangis Lihat Guru di Wilayahnya Tinggal bersama Kambing
Camat Karangjati Wahyu Srikuncoro mengaku akan melakukan koordinasi dengan wilayah pendidikan di tempatnya untuk mencegah adanya korban siswa.
“Saya akan koordinasi dengan Korwil, jangan sampai anak didik menjadi korban kejatuhan genting,” katanya ditemui di ruang kerjanya.
Sebelumnya siswa SDN 1 Kedungmiri terpaksa belajar di ruang kelas yang atapnya hampir runtuh karena dimakan rayap.
Siswa kelas 1 akhirnya diungsikan dan menjalani kegiatan belajar mengajar di masjid sekolah.
Sementara siswa kelas 2 dan kelas 3 nekat menjalani kegiatan belajar mengajar di bawah atap yang hampir runtuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.