Ia pun kemudian memperkenalkan aeromodelling kepada anak-anak santri dan anak-anak desa secara umum, serta sekaligus memberikan kegiatan ekonomi kreatif di saat situasi pandemi Covid-19 .
Ada multi manfaat terhadap pelatihan pembuatan pesawat aeromodeling kepada santri , yaitu menopang ekonomi, mencipta atlet, dan wisata dirgantara.
“Aeoromodelling ini mempunyai nilai jual yang sangat bagus dan mendunia, saya mempunyai mimpi, suatu ketika ada pabrik pesawat aero ini di desa kampung halaman saya,” kata Trisno.
Sutrisno yang tinggal di Desa Margomulyo Pegandon Kendal menambahkan, setelah dirinya berhasil mengajari santri ponpes Al Ma’wa membuat pesawat aeromodelling, ia lalu diundang oleh Taj Yasin.
Rupanya, putra almarhum KH. Maimun Zubair tersebut tertarik dengan pesawat aeromodeling buatan santri.
“Gus Yasin lalu beli satu,” ujar Sutrisno.
Setelah membeli, tambah Sutrisno, Gus Yasin memberi tahu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiago Uno.
Ternyata Sandiago Uno tertarik dan membeli pesawat aeromodeling buatan santri ponpes Al Ma’wa.
“Harganya sekitar 20 juta rupiah,” jelas Sutrisno.
Sutrisno yang dipercaya oleh pengasuh ponpes Al Ma’wa sebagai pembimbing santri dalam membuat pesawat aeromodelling, mengaku produknya belum mempunyai lisensi.
Saat ini, pihaknya masih penyempurnaan hasil rakitan santri sampai dengan final supaya ketika sudah menjadi brand tidak lagi ada permasalahan.
“Rencananya, dari Dinas Koperasi dan UMK Provensi Jawa Tengah, akan memfasilitasi lisensi produk juga akan melatih marketing on line,” jelas Sutrino.
Meskipun belum mempunyai lisensi, Sutrisno mengaku sudah melakukan uji terbang pada setiap model pesawat aeromodeling yang ia buat.
Test flightnya dilakukan di runway Sumbersari Kendal. Dari 12 model pesawat aeromodeling yang dibuat semuanya lulus uji terbang.
“Karena saya bisa mengajarkan anak-anak membuat pesawat aeromodeling, saya dapat penghargaan dari Kapolda terkait kegiatan di Ponpes tersebut,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.